“Kalau misalnya warga diminta pasang internet Telkom, warga tidak mampu. Biaya bulanan Rp300 ribu itu hanya untuk 2 atau 3 orang yang mampu. Yang lainnya tidak mampu,” ujar Nur Jamil.
Berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Desa Growong, sebanyak 41,8 persen warga termasuk kategori menuju sejahtera. Sedangkan jumlah warga miskin dan rentan miskin sebanyak 5,1 persen dan 38,1 persen.
Mayoritas warga Desa Growong (513 orang) adalah tamatan sekolah dasar atau sederajat. Dari 1.251 warga, lulusan pendidikan diploma IV atau strata I hanya 10 orang.
Menurut Nur Jamil, kondisi ekonomi warganya kesulitan jika harus berlangganan internet dengan dengan tarif lumayan mahal. Di lain pihak, Desa Growong memiliki BUMDes penyedia jasa internet yang menurutnya bertarif terjangkau.
Baca Juga:Ganjar Cerita Soal Percepatan Tangani Covid-19 dengan Jogo Tonggo, Ini Kisahnya
“Sebetulnya internet pas Pak Gubernur ke sini sudah ada. Sudah siap. Tapi memang saat itu Pak Gubernur belum tahu. Untuk memenuhi kebutuhan saat acara di sini juga jaringan internet dari BUMDes Sarwo Miguno,” kata Nur Jamil.
Kendalanya, BUMDes belum mampu memberikan subsidi biaya pemasangan baru kepada calon pelanggan sebesar Rp600 ribu. “Pendaftaran Rp600 ribu untuk beli alat. Terus bulanannya Rp125 ribu kan murah, terjangkau.”
Nur Jamil berharap pemerintah memberikan subsidi biaya pemasangan baru kepada keluarga tidak mampu yang memiliki anak masih sekolah.
“Biaya pemasangannya saja lah. Bulanannya nanti diatur oleh BUMDes karena milik sendiri. Bisa disubsidi atau gimana untuk yang orang tuanya kurang mampu,” kata Nur Jamil.
Usul senada juga disampaikan guru SD Negeri Growong, Ifan Mustika Rinaldi, dia berharap ada subsidi biaya langganan internet Telkom untuk siswa sekolah. Menurut Ifan, jaringan internet Telkom lebih stabil dibandingkan jaringan lainnya.
Baca Juga:Duh! Owner Rumah Sakit di Rembang Curhat ke Ganjar Pranowo, Minta Bantuan Carikan Oksigen
“Kalau bisa diberi keringanan biaya langganan. Kalau kami langganan di sekolah kan bisa pakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” kata Ifan.