"Bus sudah banyak yang dijual. Banyak teman pengusaha yang jual bus, jual aset. Kenapa, karena pemerintah sepertinya kurang perhatian sama kita wisata dan pelaku transportasi," ucapnya.
Kasiadi menambahkan, "Seperti diketahui mereka (pengusaha transportasi) ada hubungan dengan leasing dan perbankan, sedangkan income nol rupiah. Bagaimana mereka membayar angsuran, tidak bisa. Katanya ada angsuran relaksasi segala macam, kenyataannya omong kosong karena dikembalikan lagi ke leasing dan bank untuk kebijakan relaksasi itu. Dan hampir tidak ada peran pemerintah di situ."
Kasiadi berharap, pemerintah memberikan kelonggaran kepada pelaku pariwisata setelah perpanjangan PPKM ini berakhir.
"Setelah tanggal 25, kita dibolehkan usaha kembali dengan cara objek wisata jangan ditutup. Semua syarat akan kita ikuti. Kita mengerti ada Covid, ada kerumunan dan segala macam, tapi saya kira itu bisa dimanage oleh pemerintah," harapnya.
Baca Juga:Warga Pasang Bendera Putih Tanda Menyerah saat Jokowi Janji Longgarkan PPKM
Kasiadi mengancam bakal menggelar aksi yang lebih dahsyat, jika PPKM diperpanjang. Terlebih, tidak ada kelonggaran bagi pelaku pariwisata.
"Hari ini kita aksi damai, kalau masih diperpanjang maka kita tingkatkan lagi level aksinya seperti PPKM," serunya.
Kontributor : Fadil AM