Insiden Penyerangan Perawat Dipicu Hoaks Pencurian Organ jenazah Pasien Covid-19

Polisi meminta masyarakat tidak terhasut berita hoaks terkait penanganan Covid-19.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 24 Juli 2021 | 18:37 WIB
Insiden Penyerangan Perawat Dipicu Hoaks Pencurian Organ jenazah Pasien Covid-19
Keluarga pasien Covid-19 tusuk perawat pakai gunting (Twitter)

SuaraJawaTengah.id - Kapolsek Ambarawa AKP Komang Karisma mengatakan insiden penyerangan terhadap perawat dan security di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa dipicu oleh keluarga pasien Covid-19 yang terhasut hoaks.

Hoaks tersebut adalah adanya pencurian organ tubuh jenazah pasien Covid-19 saat proses pemulasaran.

Karena percaya hoaks itu, keluarga korban akhirnya bersikukuh untuk melihat proses pemulasaran jenazah.

“Membaca berita yang tidak benar di media, bahwa kegiatan pemulasaran jenazah itu kiranya nanti akan diambil organnya, diambil matanya segala macam. Sehingga terjadilah ingin tahu (melihat) kondisi jenazah,” kata Kapolsek Ambarawa AKP Komang Karisma, Sabtu (24/7/2021).

Baca Juga:Alami Perburukan Akibat Covid-19, Dokter di Puskesmas Banguntapan 2 Meninggal Dunia

Menurut AKP Komang Karisma, pihak RS telah menjelaskan prosedur pemulasaran jenazah Covid. Keluarga pasien tidak bisa sembarangan melihat kondisi jenazah.

“Situasi jenazah yang positif Covid itu harus melalui prosedur khusus dalam pemulasaran. Harus pakai APD dan segala macam. Pihak keluarga sudah mengakui bahwa pihak rumah sakit sudah memberi tahu, cuma karena emosi terjadilah keributan,” jelasnya.

Adik pasien bernama Nurul Anwar Sholeh memaksa melihat kondisi jenazah kakaknya. Dia meminta perawat mengambil gambar proses pemulasaran jenazah.

“Keluarga sudah menerima terutama suami pasien meninggal. Dari awal tidak mempermasalahkan dimakamkan secara protokol kesehatan. Tapi dari adik-adik pasien minta untuk difotokan. Sudah dibantu untuk difotokan kondisi jenazah. Namun terjadi adu argumen,” kata AKP Komang Karisma.

Adik korban, Nurul Anwar Sholeh terlibat adu mulut dengan security. Nurul yang naik pitam kemudian menancapkan gunting yang tergeletak ke meja.

Baca Juga:Ciri-Ciri Covid Tanpa Gejala, Waspadai 9 Tanda Ini

Secara spontan perawat berinisial SMP berupaya merebut gunting tersebut. Terjadi kericuhan yang menyebabkan gagang gunting patah dan melukai perawat SMP, rekannya AG, petugas security AM, serta Nurul Anwar sendiri.

“Termasuk luka ringan dan tidak dirawat. Dia (Nurul Anwar) memukulkan (gunting) ke meja. Perawat yang didepannya spontan berusaha merebut gunting," kata dia.

Kapolsek Ambarawa menjelaskan, gunting tidak dibawa oleh pelaku. Gunting itu berada di meja pelayanan yang sebelumnya digunakan untuk memotong label oksigen milik pasien agar tidak tertukar.

AKP Komang Karisma meminta masyarakat tidak terhasut berita hoaks terkait penanganan Covid-19.

Dia berharap masyarakat memahami prosedur kesehatan penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini