Tutup Usia, Mangkunagoro IX Penguasa Mangkunegaran Solo Dikenal Sederhana

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Mangkunagoro IX dikabarkan mengalami serangan jantung di kediaman pribadinya di Ndalem Tirtayasa.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 10:29 WIB
Tutup Usia, Mangkunagoro IX Penguasa Mangkunegaran Solo Dikenal Sederhana
K.G.P.A.A. Mangkunagoro IX. [puromangkunegaran.com]

SuaraJawaTengah.id - Raja Keraton Mangkunegaran Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro IX wafat di Jakarta, Jumat (13/8/2021) dini hari pukul 02.50 WIB.

Sesuai adat istiadat Kraton, almarhum akan disemayamkan selama tiga hari di Pura Mangkunegaran sebelum di makamkan di pemakaman raja-raja Mangkunegaran di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar.

Jenazah Mangkunagoro IX saat ini dibawa ke Solo melalui jalur darat. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Mangkunagoro IX dikabarkan mengalami serangan jantung di kediaman pribadinya di Ndalem Tirtayasa.

Dikutip dari laman puromangkunegaran.com, Mangkunagoro IX dilahirkan di Solo pada tanggal 18 Agustus 1951.

Baca Juga:Kabar Duka, Raja Keraton Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunagoro IX Wafat

Dia adalah putra laki-laki kedua dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkunagoro VIII. Pada masa remaja, Mangkunagoro IX bernama Gusti Pangeran Haryo Sudjiwo Kusumo.

Salah satu keluarga Mangkunagoro IX, Didit mengenang sosok penguasa Mangkunegaran Solo itu. Menurutnya, Mangkunagoro IX dikenal sebagai sosok yang sederhana, ramah dan baik hati.

“Jadi saya masih keluarga. Eyang saya adiknya eyangnya Sri Paduka. Eyang saya ini adiknya Mangkunegoro VII. Dari kecil kami tahu beliau ini ramah, sederhana, dan baik hati,” ujar dia.

Mangkunagoro IX dikenal sebagai sosok yang menyukai kesenian, terutama seni tari. Bahkan, ia sangat mahir memerankan sosok Bambangan, yakni seorang ksatria lemah lembut dan halus.

Adapun karya tari yang dihasilkan oleh Mangkunagoro IX adalah Tari Bedhaya Suryosumirat, Tari Kontemporer Panji Sepuh, Tari Harjuna Sasrabahu.

Baca Juga:Berani Tolak Cinta Presiden Soekarno dan Sutan Syahrir, Ini Sosok Gusti Nurul

Kemudian Tari Puspita Ratna, Tari Kontemporer Negeri Sembako, Tari Kontemporer Krisis, Drama Tari Mintaraga, Drama Tari Dewa Ruci dan lain sebagainya.

Sumber: Solopos.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini