Kursi Raja Mangkunegaran Kosong, Bagaimana Peluang Paundra dan Bhre?

Paundra dan Bhre punya kesempatan untuk menduduki takhta mangkunegaran

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 19 Agustus 2021 | 17:19 WIB
Kursi Raja Mangkunegaran Kosong, Bagaimana Peluang Paundra dan Bhre?
Keluarga KGPAA Mangkunagoro IX berziarah di makam setelah prosesi pemakaman selesai di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar Minggu (15/8/2021). Saat ini kursi mangkunegaran mengalami kekosongan, siapakah penggantinya? Paundra atau Bhre [Candra Putra Mantovani/Solopos]

SuaraJawaTengah.id - Takhta penguasa kerajaan mangkunegaran masih belum jelas. Padahal sudah terdapat dua nama yang menjadi penerus Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunagoro IX.

Sebelumnya Raja Mangkunageran Solo Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunagoro IX meninggal dunia pada Jumat (13/8/2021) lalu. Kursi sang raja pun akhirnya mengalami kekosongan. 

Diketahui sosok penerus takhta Mangkunagoro IX akan diputuskan oleh pihak keluarga. Ada dua putra Mangkunagoro IX yaitu G.P.H. Paundrakarna Jiwo Suryonegara dan G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.

Bagaimana sosok kedua pangeran mangkunegaran tersebut?

Baca Juga:Pelayat Membludak, Pemakaman Raja Mangkunegaran Dilakukan Secara Cepat

Sosok GPH Paundrakarna

Menyadur dari Solopos.com, Gusti Pangeran Hariyo (G.P.H) Paundrakarna Jiwo Suryonegoro merupakan putra sulung Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro IX dengan Sukmawati Soekarnoputri.

Cucu Presiden Soekarno Paundrakarna Sukmaputra. [Solopos.com]
Cucu Presiden Soekarno Paundrakarna Sukmaputra. [Solopos.com]

Paundra, panggilan akrabnya lahir pada 19 April 1975 di Jakarta. Dalam perjalanan hidupnya Paundra pernah menjadi bintang iklan, penyanyi dan pemain sinetron. Sejumlah sinetron yang pernah dibintanginya adalah Saraswati, Gita Cinta dari SMA, dan Perempuan Pilihan.

Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Solo periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP (FPDIP). Dari informasi yang dihimpun ketika itu Paundra menjadi anggota Komisi III DPRD Solo. Namun Paundra tidak menyelesaikan satu periode tugasnya sebagai wakil rakyat. Pada September 2011 dia mengajukan surat pengunduran diri ke DPC PDIP Solo.

“Pengunduran diri ini merupakan inisiatif dari Paundra lantaran yang bersangkutan selama ini kesulitan menyediakan waktu bagi tugas-tugasnya sebagai legislator dengan kegiatannya berkesenian,” terang Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Baca Juga:Prosesi Pemakaman Raja Mangkunegaran Dilakukan Secara Sakral dan Sesuai Aturan Adat

Kala itu sebelum mengundurkan diri, Paundrakarna putra KGPAA Mangkunagoro IX mendapat tiga kali surat peringatan (SP) dari Fraksi PDIP lantaran tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya. Setelah mengundurkan diri, posisi Paundra di DPRD Solo digantikan oleh Endang Hendratni Heny Nogogini.

Pelantikan Heny Nogogini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah Nomor 170/53/2011 perihal Peresmian Pemberhentian dan Peresmian Pengangkatan Penggantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Solo tertanggal 24 Oktober 2011.

Setelah sekian tahun tidak terdengar kiprahnya di dunia politik setelah pengunduran dirinya sebagai anggota DPRD Solo, tiba-tiba nama Paundra kembali muncul tahun 2019. Ketika itu dia diusulkan mendampingi Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.

Usulan tersebut datang dari Ketua DPC Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno. Menurut Ardianto Kuswinarno kala itu duet Gibran-Paundra cukup ideal mengingat umur mereka yang masih sama-sama muda, dan latar belakang profesi masing-masing.

Gibran merupakan pengusaha muda yang sukses bergerak di bidang kuliner, sedangkan Paundra mempunyai latar belakang sebagai seniman dan budayawan. Namun ide menduetkan Gibran-Paundra hanya lah menjadi gagasan yang tidak jadi terwujud.

Sosok G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo

Bhre Cakrahutomo merupakan putra tunggal sang Prameswari Mangkunagoro IX, Prisca Marina. Dia memiliki seroang kakak perempuan bernma GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo.

Pria kelahiran 29 Maret 2997 itu tercatat sebagai lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dikutip dari situs puromangkunegaran.com, Senin (16/8/2021), Bhre memiliki sejumlah prestasi membanggakan.

GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. [puromangkunegaran.com]
GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. [puromangkunegaran.com]

Dia sempat tergabung dalam Tim Mooting Vis FH UI berhasil mendapatkan gelar champion pada sesi final Pre-Moot Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot yang ke-10 di Praha, Republik Ceko pada 11 Maret 2018.

“Beliau sudah lulus dari FH UI, sekarang diberi tanggung jawab dalam renovasi Mangkunegaran. Tentu beliau harus mempelajari sejarah-sejarah tentang bangunan Mangkunegaran,” kata Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN) Satyotomo dikutip dari Solopos.com, Senin (16/8/2021). 

Bhre Cakrahutomo sempat mendapat tugas dari ayahnya untuk bertanggungjawab dalam proyek renovasi Pura Mangkunegaran.

Dia juga sudah mulai tampil dalam berbagai acara di Pura Mangkunegaran sejak tahun lalu. Salah satunya menjadi cucuk lampah atau orang yang berada di barisan terdepan saat kirab pusaka malam 1 Suro.

Saat ditanya tentang suksesi kepemimpinan di Pura Mangkunegaran, Bhre tidak memberikan banyak komentar. Pria berusia 24 tahun itu masih berfokus dengan pemakaman ayahnya.

“Saya juga kurang paham untuk itu, ya tentunya belum ada pembahasan, karena kita beberapa hari sebelum ini dan beberapa waktu setelah ini, fokus kami tetap di Romo, dan tentu kami hanya fokus yang terbaik untuk Romo,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini