Kisah Bowo Leksono Gelar Festival Film Purbalingga: Pandemi atau Tidak, Tetap Berkarya!

Bowo Leksono tetap menggelar Festival Film Purbalingga meski kondisinya tengah pandemi, hal itu tak menyutkan dirinya mengajak pelajar membuat film pendek

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 25 Agustus 2021 | 16:40 WIB
Kisah Bowo Leksono Gelar Festival Film Purbalingga: Pandemi atau Tidak, Tetap Berkarya!
Pegiat festival film yang juga pendiri sekaligus Direktur CLC Purbalingga, Bowo Leksono. [Suara.com / Citra Ningsih]

Dari festival itu, CLC menurut Bowo ingin mangajak pelajar untuk kreatif menyampaikan kritikan melalui film. Hal itu melihat budaya sekarang, yaitu kebanyakan orang lebih sering mencurahkan hatinya melalui media sosial. 

"Ya kami mengajak, jangan terlalu sering membuat status di media sosial, tapi ayo buat film untuk menyuarakan aspirasi atau kritikan. Keuntungannya kalau ikut festival malah menang lumayan hadiahnya," terangnya.

Gedung Misbar Purbalingga, Jawa Tengah. Gedung tersebut adalah bioskop yang tak pernah tutup selama Pandemi Covid-19. [Dok Bowo Leksono]
Gedung Misbar Purbalingga, Jawa Tengah. Gedung tersebut adalah bioskop yang tak pernah tutup selama Pandemi Covid-19. [Dok Bowo Leksono]

Kesulitan Festival Secara Daring 

Tidak mudah memang untuk menuju kebiasaan baru. Seperti halnya kegiatan Festival Film Purbalingga (FFP). 

Baca Juga:Jangan Lewatkan! FGD Menghidupkan Kembali Festival Film di Saat Pandemi Hanya di Suara.com

Bowo Leksono mengungkap, tidak sekedar hanya jaringan. Namun sosialisasi soal festival tersebut juga mengalami hambatan. 

"Sekarang ini kita kesusahan memberikan workshop kepada anak-anak sekolah. Selain itu festival secara juga terkendala jaringan internet untuk bisa online. Karena kita berada di purbalingga, para pelajar mengalami itu. Tapi era yang seperti ini harus dihadapi, nyaman tidak nyaman yang seperti ini," katanya. 

Ia pun mengakui masih terus melakukan evaluasi. Agar festival film selanjutnya bisa lebih baik lagi. 

"Kami masih melakukan percobaan-percobaan, nantinya kami evaluasi, untuk tetap bisa berkarya di masa seperti ini. Festival film bisa sebagai acuan dan memberikan pedoman film pendek di Indonesia. Hal itu butuh diakses masyarakat seluruh indonesia. Mau pandemi atau tidak tetap berkarya," ujarnya. 

Baca Juga:Tak Berhenti Berkarya Saat Pandemi, Festival Film Purbalingga Digelar Virtual

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini