Waduh! Sejumlah Wali Murid SMPN di Semarang Buat Surat Pernyataan Larang Anaknya Ikut PTM

Beberapa wali murid siswa SMP di Kota Semarang tetap enggan memberikan ijin anaknya mengikuti PTM.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 30 Agustus 2021 | 13:01 WIB
Waduh! Sejumlah Wali Murid SMPN di Semarang Buat Surat Pernyataan Larang Anaknya Ikut PTM
Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 16 Kota Semarang. [Suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang dilakukan serentak di hari ini. Meski demikian, beberapa wali murid siswa SMP di Kota Semarang tetap enggan memberikan ijin anaknya mengikuti PTM.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 16 Semarang, Badrul Anwar mengatakan, beberpa wali murid membuat surat pernyataan agar anaknya tak mengikuti PTM.

"Untuk siswa yang belum bisa mengikuti PTM akan dilakukan penereapan pembeljaran jarak jauh (PJJ)," jelasnya saat ditemui Suarajawatengah.id di lokasi, Senin (30/8/2021).

Meski demikian, dia tak bisa menyebutkan secara rinci berapa jumlah orang tua atau wali murid yang enggan anaknya mengikuti pendidikan PTM di SMPN 16 Kota Semarang.

Baca Juga:Ada Istri Baim Wong, Ini 8 Artis Asal Semarang dengan Paras Menawan

"Tak banyak kok, kemarin ada laporan di beberapa kelas namun jumlah pastinya belum tau," ujarnya.

Badrul menyebut, PTM hari ini berjalan dengan lancar. Hal itu disebabkan berbagai persiapan yang telah dilakukan oleh pihak sekeloahan sebelum  diberlakukannya PTM serentak di Kota Semarang.

"PTM hari ini bisa dikatakan lancar tak ada kendala, kita buat siswa yang masuk itu bergiliran," katanya.

Sebelum dilakukannya PTM, dia menghimbau kepada wali murid agar menyisakan waktu untuk mengantar anaknya ke sekolah. Himbauan tersebut ditekankan untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Kita himbau agar siswa diantar oleh orang tya daripada menumpang transportasi malah rawan," imbuhnya.

Baca Juga:Kembali Sekolah Tatap Muka, Murid SMAN 77 Jakarta Pusat Wajib Bawa Surat dari Orang Tua

Himbaun tersebut, menurutnya berjalan dengan lancara.  Manyoritas yang mengantar para siswa ke sekolah adalah orang tuanya. Sebagian sedikit juga ada yang menggunakan ojek online.

"Ada juga yang menggunakan transportasi umum tapi sedikit," ujarnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak