Tetap Waspada! Meski Turun Level, 550 Warga di Jateng Meninggal Karena Covid-19

Dalam sepekan terakhir tercatat 550 warga Jateng meninggal karena terpapar Covid-19

Budi Arista Romadhoni | Stephanus Aranditio
Selasa, 31 Agustus 2021 | 18:15 WIB
Tetap Waspada! Meski Turun Level, 550 Warga di Jateng Meninggal Karena Covid-19
Ilustrasi angka kematian di Jateng akibat Covid-19 masih tinggi. [BBC]

SuaraJawaTengah.id - Angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah masih tinggi. Dalam sepekan terdapat 550 jiwa meninggal dunia. 

Jumlah tersebut menjadikan Jawa Tengah menduduki peringkat ketiga wilayah yang memiliki angka kematian terbanyak karena Covid-19.  

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kematian pasien corona terbanyak dalam sepekan terakhir.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan pekan ini ada 1.214 jiwa warga Jatim meninggal, lalu Jawa Barat 922 jiwa, Jawa Tengah 550 jiwa, Bali 329 jiwa, dan Sumatera Utara 222 jiwa.

Baca Juga:4 Daerah di Jateng Tak Dapat Jatah Vaksin dari Kemenkes

Lalu Kalimantan Timur 213 jiwa, DI Yogyakarta 206 jiwa, Riau 191 jiwa, Lampung 179 jiwa, dan Kalimantan Selatan 150 jiwa.

"10 provinsi menyumbangkan 75 persen dari total kematian nasional pada minggu ini," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Selasa (31/8/2021).

Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]
Ilustrasi Covid-19 [Foto: Antara]

Wiku menyoroti sembilan dari 10 provinsi ini juga termasuk dalam daerah dengan kasus aktif dan kesembuhan tertinggi dalam sepekan terakhir.

"Ini artinya kualitas pelayanan kesehatan di provinsi-provinsi ini sudah ditingkatkan namun kematian belum dapat ditekan," jelasnya.

Wiku menduga angka kematian masih tinggi di daerah ini karena banyak warga yang menolak isolasi terpusat karena terlalu yakin bisa sembuh dengan isolasi mandiri saja.

Baca Juga:Empat Derah di Jateng Tak Kebagian Vaksin, Ganjar Keluhkan Aturan yang Rumit di Kemenkes

"Hal ini dapat terjadi karena penanganan warga yang terkena covid-19 tidak dilakukan dengan cepat, atau masih ada warga yang melakukan isolasi mandiri," ucapnya.

Dia juga menyalahkan peran posko di daerah-daerah ini yang belum maksimal menolong warga yang terpapar covid-19 dan butuh tempat isolasi.

Ilustrasi covid-19. (Pexels)
Ilustrasi covid-19. (Pexels)

"Pelaporan kinerja poskonya masih terpusat pada edukasi dan sosialisasi 3M, kegiatan pembubaran kerumunan, mendata warga positif covid-19, dan pengawasan prokes masih sangat sedikit jumlahnya," ucap Wiku.

"Mohon kepada 10 kepala daerah untuk memantau pelaksanaan fungsi posko di daerah kerjanya," tegasnya.

Diketahui, dalam dua hari terakhir penambahan kasus kematian pasien covid-19 secara nasional sudah turun hingga 500-an jiwa per hari dari sebelumnya ribuan orang per hari saat lonjakan kasus bulan lalu, total korban jiwa saat ini mencapai 133.023 jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini