SuaraJawaTengah.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Semarang sudah turun ke level 2. Namun, Ibukota Jawa Tengah itu sebenrnya bisa ke level 1.
Kota Semarang ternyata tidak memenuhi target testing. Maka kemudian hanya bisa turun ke PPKM Level 2.
Berdasarkan Instruksi Mendagri No. 38/2020 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 yang berlaku mulai 31 Agustus – 6 September, Kota Semarang ditetapkan sebagai daerah yang mengalami penurunan dari level 3 ke level 2.
Menyadur dari Solopos.com, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Terutama dalam meningkatkan jumlah testing dan tracing.
Baca Juga:Pengamat Nilai Sudah Saatnya Objek Wisata di Jabar Dibuka
Hendi bahkan menyatakan akibat jumlah testing dan tracing yang terbilang masih kurang itu, Kota Semarang pun batal ditetapkan PPKM Level 1.
“Data testing dan tracing kita memang tidak begitu baik. Sebenarnya kalau baik, Semarang itu enggak cuma level 2, tapi bisa level 1,” ungkap Hendi saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Semarang, Senin (31/8/2021).
Berdasarkan Inmendagri No. 35/2021 yang berlaku pada 24-30 Agustus, atau saat ditetapkan PPKM Level 3, Kota Semarang ditarget menggelar testing 3.984 orang per hari.
Target Kota Semarang PPKM Level 1
Jika mampu memenuhi target itu, positivity rate Kota Semarang pun akan berada di bawah 5%. Atau sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan layak menyandang status Level 1.
Baca Juga:Pemerintah Diminta Tak Asal, Kebijakan Serampangan Berdampak Pada Ekspektasi Pelaku UMKM
Namun selama sepekan terakhir, Kota Semarang tidak mampu memenuhi target itu. Positivity rate di Kota Semarang pun hingga kini masih berada di angka 12,2%.
Selain itu, dalam satu kasus, Kota Semarang harusnya mampu melakukan tracing lebih dari 14 kontak erat. Namun, hal itu tak bisa tercapai karena beberapa kendala.
“Kendala macam-macam. Pertama, kita kekurangan jumlah tracer. Selain itu, masyarakat juga harus jujur. Kalau positif harus mengakui,” jelasnya.
Meski demikian, Hendi mengaku siap mengencarkan testing dan tracing tersebut agar mencapai level 1. Hal itu tidaklah sulit mengingat sesuai nmendagri No.38/2021 tentang PPKM terbaru. Kota Semarang yang saat ini menempati level 2 hanya ditarget menggelar testing kepada 266 orang setiap harinya.
“Kita akan gencarkan dengan melibatkan berbagai stakeholder seperti puskesmas, dan juga TNI Polri. Semoga kedepan kita bisa turun lagi menjadi level 1,” tegas Hendi.