SuaraJawaTengah.id - Hidayat Aji Pambudi masih ingat betul pertemuannya dengan Kiyai Thohir, guru ngaji di Kampung Laut, Nusakambangan. Sisa-sisa pelarian Angkatan Oemat Islam (AOI) Somalangu.
Kepada Hidayat Aji, semula Kiyai Thohir hanya mengaku berasal dari Kebumen. Merasa nyaman karena berasal dari daerah yang sama, perbincangan kemudian berlanjut akrab.
“Cerita-cerita katanya orang Kebumen. Dia itu ternyata mantan Laskar AOI. Sampai kemudian nggak berani pulang karena masih merasa sebagai orang yang dikejar-kejar pemerintah,” kata Hidayat Aji saat ditemui di SMK Ma’arif 3 Somalangu, 7 September lalu.
Hidayat Aji sudah 18 tahun menjadi Kepala Sekolah SMK Ma’arif 3 Somalangu. Sekolah ini berada dalam kompleks Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, salah satu pesatren tertua di Asia Tenggara.
Baca Juga:Positif Covid, Sejumlah Calon Penumpang Tetap Ingin ke Bandara Ahmad Yani
Pondok Pesantren Somalangu memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pimpinan Pondok Pesantren Somalangu, Syekh As Sayid Mahfudz bin Abrurrahman Al Hasani, sekaligus Pemimpin Umum Angkatan Oemat Islam (AOI).
Pengukuhan Syekh Mahfudz sebagai Pemimpin AOI terjadi pada 11 September 1945. Syekh Mahfudz menerima amanah ini dengan catatan setelah perjuangan selesai akan kembali ke lingkungan pondok dan menolak ikut dalam birokrasi kenegaraan.
Sebagai ulama kharismatik, Syekh Mahfudz dengan segera menarik simpati ribuan rakyat Prembun, Kutowinangun, Petanahan, Aliyan, dan Karanggayam untuk bergabung.
Data kasar menyebutkan, jumlah Laskar AOI saat itu mencapai 10 ribu orang. Ditambah sekitar 30 ribu pendukung yang sewaktu-waktu siap digerakkan sebagai pasukan cadangan.
Pengaruh Syekh Mahfudz dan AOI bahkan meluas hingga Kabupaten Banyumas, Kutoarjo (Kabupaten Purworejo), dan Wonosobo. Mayoritas laskar dan simpatisan AOI adalah para santri dan petani.
Baca Juga:Disebut Turut Menikmati Fee Proyek, Hakim Intruksikan Periksa 25 DPRD Muara Enim
Pada 1 Januari 1947, pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) melebur Laskar AOI dan Laskar Hizbullah (pasukan Surengpati) dalam satuan teritorial Batalyon Lemah Lanang (LL).