Curah Hujan Mulai Tinggi, BMKG Minta Masyarakat di Banjarnegara Waspada Bencana Alam

Curah Hujan mulai tinggi, BMKG pun mulai memberikan peringatan dini terhadap masyarakat di Banjarnegara untuk waspada bencana alam

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 16 September 2021 | 07:00 WIB
Curah Hujan Mulai Tinggi, BMKG Minta Masyarakat di Banjarnegara Waspada Bencana Alam
Curah Hujan mulai tinggi, BMKG pun mulai memberikan peringatan dini terhadap masyarakat di Banjarnegara untuk waspada bencana alam. (wallls.com/andrea)

SuaraJawaTengah.id - Curah hujan di wilayah Provinsi Jawa Tengah sudah mulai dirasakan. Potensi bencana alam pun harus mulai diwaspadai, terutama daerah yang berada di pegunungan

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Jawa Tengah, mengingatkan warga mewaspadai peningkatan curah hujan terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana tanah longsor.

"Kami kembali mengajak warga untuk mewaspadai potensi peningkatan curah hujan karena dikhawatirkan dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi khususnya tanah longsor," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie dikutip dari ANTARA Rabu (15/9/2021).

Dia menjelaskan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang biasanya mengalami peningkatan saat musim hujan.

Baca Juga:Keren! Pemprov Jateng Gelar UKM Expo 2021, Buka Jalan Ekspor Furnitur ke Luar Negeri

"Terlebih lagi sejumlah wilayah di Banjarnegara merupakan area rawan tanah longsor sehingga harus terus meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terutama bagi mereka yang tinggal di lereng perbukitan dan daerah aliran sungai," katanya.

Dia mengatakan masyarakat tidak perlu panik, namun perlu meningkatkan kewaspadaan terutama saat terjadi hujan lebat dengan durasi yang panjang hingga di atas 30 menit.

"Jika memungkinkan maka kami mengimbau masyarakat untuk segera memangkas cabang-cabang pohon yang berpotensi patah atau tumbang," katanya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu melakukan pembersihan saluran air dari sampah-sampah yang dapat menghambat aliran air.

"Dengan demikian diharapkan pada saat hujan tidak akan terjadi genangan karena terjadinya sumbatan di saluran air," katanya.

Baca Juga:Lewat 2 Orang Ini, KPK Usut Dugaan Bupati Budhi Sarwono Atur Proyek di Banjarnegara

Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Indra Permanajati mengingatkan bahwa peran aktif masyarakat ikut menentukan keberhasilan program pengurangan risiko atau mitigasi bencana.

"Masyarakat dapat ikut menentukan keberhasilan program mitigasi, caranya adalah dengan ikut berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko-risiko bencana," katanya.

Koordinator Bencana Geologi Pusat Mitigasi Unsoed tersebut menjelaskan upaya mitigasi bencana harus diperkuat, termasuk saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini.

Dia mengatakan rencana-rencana mitigasi sudah harus dipersiapkan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Bencana Hidrometeorologi, kata dia, adalah bencana yang disebabkan karena adanya kenaikan intensitas curah hujan dan perubahan suhu lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini