SuaraJawaTengah.id - Proyek jalan tol Solo-Jogja memberikan dampak positif terhadap masyarakat di Kabupaten Klaten. Ekonomi mereka terangkat, dan mendadak menjadi miliarder.
Menyadur dari Solopos.com, seorang warga Dusun Ngentak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Ika Saraswati, menjadi miliarder baru setelah mendapat uang ganti rugi lahan proyek Jalan Tol Solo-Jogja. Uang itu ia gunakan untuk membangun dua rumah sekaligus.
Ika mendapat uang ganti rugi setelah rumah dan pekarangannya terdampak proyek Tol Solo-Jogja. Dia menyebut uang ganti rugi yang didapat lebih dari Rp1 miliar.
“Rumah sama kebun yang kena. Yang diterima Rp 800 juta dan Rp 670 juta, terpaksa pindah ke desa lain dengan berat hati,” kata Ika dikutip Minggu (19/9/2021).
Baca Juga:Momen Haru Pria Bernama Joko Widodo saat Bertemu Presiden Jokowi
Lantaran rumah terdampak, Ika mau tak mau harus mencari rumah pengganti. Namun tak cuma satu, Ika langsung membuat dua rumah sekaligus. Dia membuat dua rumah tersebut di Kecamatan Delanggu.
“Ini sementara beli rumah baru. Iya [bangun] dua di Kecamatan Delanggu,” katanya.
Ika menerangkan satu rumah dia beli di Kota Kecamatan Delanggu tepatnya di belakang SMP. Sementara satu rumah lainnya dibangun di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu. Untuk rumah kedua itu masih dalam tahap pembangunan.
“Rumah saja ini belum jadi, di sana [Desa Kranggan] padahal sudah dirobohkan semua. Tapi sementara tinggal di rumah yang di belakang SMP,” papar Ika.
Menurut Ika, akibat ada proyek Tol Solo-Jogja itu tetangganya terpisah-pisah. “Yang membangun dan pindah ke sini (Desa Segaran) ada empat orang, tetangga semua. RT 14 warganya pisah semua, dulu mau direlokasi pada tidak mau,” jelas Ika.
Baca Juga:Viral Momen Joko Widodo Menangis Ketemu Jokowi, Saling Tatap Bak Saudara Kembar
Sementara itu, warga Dusun Logantung, Desa Kranggan, Andang Harjanto, juga membangun rumah baru setelah rumah lamanya terdampak proyek Tol Solo-Jogja. Andang mendapatkan ganti rugi senilai Rp1,2 miliar setelah rumah dan pekarangannya terdampak.
“Untuk membeli pekarangan dan membangun dua rumah saja mungkin sudah habis. Belum mikir beli mobil,” jelas Andang.