Melestarikan Tradisi Syukuran Wiwitan Padi dan Ajak Pemuda Kembali ke Sawah

Tradisi turun temurun ini merupakan kegiatan untuk bersyukur sebelum panen raya tiba. Tetapi sekarang ini, kearifan lokal tersebut mulai jarang yang menyelenggarakannya.

Siswanto
Senin, 27 September 2021 | 12:59 WIB
Melestarikan Tradisi Syukuran Wiwitan Padi dan Ajak Pemuda Kembali ke Sawah
Melestarikan Tradisi Syukuran Wiwitan Padi [Bloktuban]

"Semua masyarakat semoga diberikan kemudahan, sehingga bisa mendapat rezeki melimpah yang berkah," tutur Mbah Sunaji.

Acara tersebut diprakarsai oleh para pemuda Plumpang, didukung tokoh agama dan tokoh masyarakat lingkungan setempat.

Bambang Budiono, seorang tokoh pemuda desa telah lama ingin menggalakkan kembali tradisi wiwit. Dengan maksud menumbuhkan lagi bagaimana suasana suka cita saat panen. Yang pada umumnya wiwit padi dilakukan secara mandiri maupun kolektif.

"Wiwit padi ini adalah tradisi yang hampir punah. Maka dari itu sebisa mungkin kita jaga dan dilestarikan," kata Bambang.

Baca Juga:Warga Dusun Ndolok Tetap Lestarikan Tradisi Manganan

Bambang alumnus Universitas Ronggolawe Tuban mengakui penyelenggaraan tradisi syukuran wiwitan padi mulai jarang dilakukan. Hanya orang tertentu yang melakukannya.

Kegiatan tersebut sebelumnya mendapat penolakan dari sejumlah orang karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Tetapi ternyata mayoritas masyarakat mendukung tradisi turun temurun tetap dilestarikan dan lebih dari itu, untuk mengajak generasi muda bertani.

"Sempat ada penolakan, katanya sudah tidak zamannya. Akan tetapi, seiring jalannya waktu semua warga sepakat untuk tetap mempertahankan tradisi wiwit padi. Kedepan akan kita pertahankan," ujar tokoh masyarakat Supandi.

Dari bumi sawah barat, Lingkungan Tikungan Tajam, Desa Plumpang, warga memberi pesan kepada kawula muda supaya tak malu untuk bertani.

"Untuk petani muda, jangan takut masuk sawah, jangan takut menanam. Karena itu budaya tradisi leluhur kita, yang hidup dari agraria," kata Bambang.

Baca Juga:Tradisi Unik Suku Ammatoa Bulukumba: Lepas Baju dan Tidak Mandi 40 Hari

REKOMENDASI

News

Terkini