Sering Sebut PKI, Gatot Nurmantyo Ternyata Rajin Melempar Isu Komunis Sejak Tahun 2016

Ini deretan isu PKI yang dilempar ke masyarakat oleh Jenderal Purnawirawan TNI Gatot Nurmantyo

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 29 September 2021 | 06:45 WIB
Sering Sebut PKI, Gatot Nurmantyo Ternyata Rajin Melempar Isu Komunis Sejak Tahun 2016
Gatot Nurmantyo bicara tentang sebutan 'kadrun' terhadap dirinya. (YouTube/Karni Ilyas Club)

“Pada saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, ‘Pak Gatot, hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti’,” kata Gatot saat bicara di kanal YouTube Hersubeno Point.

Isu ini kontroversial, ditepis oleh anggota PDIP yang duduk di DPR, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin. Gatot juga dinilai melakukan pencitraan menuju Pilpres 2024 lewat isu PKI itu.

Gatot juga bicara soal kebangkitan PKI. Dia mengaku mengetahui kebangkitan PKI gaya baru sejak 2008.

“Memang gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tetapi dirasakan bisa. Contohnya kenapa 2008, karena sejak 2008 itulah seluruh sekolah, pelajaran soal G30S/PKI ditiadakan. Ini suatu hal yang sangat berbahaya,” ujar Gatot.

Baca Juga:Dituding PKI oleh Gatot Nurmantyo, Letjen TNI Dudung Abdurachman Ajak Tabayun

Penyusup PKI di TNI

Pada 27 September 2021 dsisebut paham komunis menyusup ke TNI. Terbaru, Gatot mengklaim paham komunis telah menyusup ke tubuh TNI.

Dia menyampaikan hal tersebut lewat acara webinar yang berjudul ‘TNI Vs PKI’ pada Minggu (26/9/2021) kemarin. Awalnya Gatot menceritakan terkait sejarah pemberontakan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia.

Dia menyebut pemberontakan PKI sebetulnya sudah dimulai pada 1948 atau tiga tahun setelah Indonesia merdeka. Dia menyebut, di usia Indonesia yang semuda itu, PKI di Madiun sudah berupaya mengambil alih Indonesia.

“Bayangkan bagaimana suasana kebangsaan kita tahun 1948, negara masih dalam usia sangat belia, terjadi mega politik sangat tinggi, dan hadapi agresi militer Belanda, peluang ini dimanfaatkan (PKI) untuk kudeta pada tahun 1948. Disertai tiga ciri khas, menculik, menganiaya terhadap warga sipil, polisi dan ulama. Tapi melalui suatu operasi militer, terutama pasukan Siliwangi, pada akhir November 1948, pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas,” kata Gatot.

Baca Juga:Soal Tudingan PKI, Panglima TNI Nilai Ucapan Gatot Tak Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah

Kemudian Gatot Nurmantyo menyebut, setelah ditumpas, PKI ternyata muncul kembali pada Pemilu 1955. Dia menyebut kala itu PKI menjadi partai terbesar kedua setelah PNI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak