"Kebanyakan dulu itu pesanan dari Pemkot, ada dari BUMN, ini belum ada. Jadi dampaknya besar sekali, kami kesulitan menjual batik," jelasnya.
Menurut Rini, beberapa upaya sebelumnya sempat dilakukan agar usaha bisa bertahan di tengah pandemi ini seperti memproduksi masker batik dan mengisi kegiatan pelatihan.
"Seiring dengan menjamurnya usaha masker dan pembatasan untuk berkerumun, upaya tersebut kini dihentikan," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Baca Juga:Kasus PHK hingga Karyawan Unjuk Rasa, PT GS Battery Semarang Beri Penjelasan Lengkap