Henk Sneevliet Tokoh Propaganda Komunis, Sahabat Semaun yang Membawanya ke Semarang

Semaun terinspirasi dengan Henk Sneevliet dan akhirnya dia hijrah ke Semarang dan membangun ideologi komunis

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 30 September 2021 | 09:30 WIB
Henk Sneevliet Tokoh Propaganda Komunis, Sahabat Semaun yang Membawanya ke Semarang
Gedung SI Merah di Semarang menjadi bukti jejak Semaun sang pendiri PKI (suara.com/Dafi Yusuf)

SuaraJawaTengah.id - Perjumpaan Semaun dengan Henk Sneevliet di Jawa Timur menjadi awal persahabatan dua tokoh beraliran komunis. Semaun yang saat itu masih umur belasan tahun terpikat dengan jalan pemikiran Henk Sneevliet.

Pemikiran Sneevliet yang menyebut pergerakan harus melingkupi pada aspek yang paling kecil tak terkecuali kaum buruh, membuat Semaun benar-benar terpikat.

Namun tak lama kemudian Sneevliet pindah ke Semarang pada Mei 1913 untuk menggantikan D.M.G. Koch sebagai sekretaris Semarang Handelsvereeniging.

Tak berselang lama, Semaun juga ikut pindah ke Semarang. Di Semarang awalnya Semaun ditugaskan sebagai pemimpin redaksi berbahasa Melayu yang notabennya merupakan corong dari media milik Sarekat Islam.

Baca Juga:Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Maknanya bagi Bangsa Indonesia

Media tersebut bernama Sinar Djawa yang kelak berubah nama menjadi Sinar Hindia itu diisi dengan tokoh-tokoh yang cukup mentereng seperti Mas Macro Kartodikromo dan juga Darsono.
 
"Semaun ketika di Semarang peranya begitu  penting lantaran juga ditugaskan untuk menjadi pemimpin redaksi," jelas Sejarawan Unnes, Tsabit Azinar Ahmad, Selasa (28/9/2021).

Di Semarang Semaun dan Sneevlie juga sempat terlibat aksi mogok kerja para buruh kepada Pemerintah Hindia-Belanda. Menurutnya, kecocokan Sneevliet dengan Semaun karena ada kecocokan ideologi dan garis perjuangan yang tak jauh beda.

"Ini ada kesamaan ideologi apa yang dibawa snevleet dan apa yang dilakukan Semaun dengan Sarekat Islam di Semarang," ujarnya.

Menurut Tsabit, Snevleet merupakan seorang propagandis komunis yang cukup berpengalaman untuk menginisiasi massa tak terkecuali para buruh.

Karena pengalaman itulah, Snevleet sedikit banyak mempengaruhi Semaun dalam beberapa aksi pemogokan para buruh di Semarang hingga internal Sarekat Islam itu sendiri.

Baca Juga:Mbah Min dan Unjuk Rasa PKI di Perkebunan Djengkol

Keuletan dan pengaruh Semaun membawa SI Semarang mempunyai basis massa yang besar di Semarang. Dalam tempo satu tahun sejak dia dilantik pada 1919, Semaun berhasil meningkatankan jumlah anggota SI Semarang.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1920 Semaun juga menjadi ketua Partai Komunis Indonesiia (PKI). Sebelum menjadi ketua Partai PKI, Semaun juga kerapkali bersinggungan dengan SI pusat.

Sebuah jurnal berjudul Muncul dan Pecahnya Sarekat Islam di Semarang 1913-1920 yang ditulis Endang Muryanti mengungkap sebuah fakta jika

Setelah  Semaun  diangkat  sebagai ketua  Sarekat  Islam Semarang sekaligus  sebagai  propaganda  gerakan  sosialis-revolusioner.  

Dia  mulai  melancarkan kritik-kritik  yang  pedas  terhadap  pemerintah  jajahan. Oleh karena itu, pengaruh Semaun mulai tertanam pada anggota-anggota  Sarekat  Islam.  

Pada saat Central  Sarekat Islam menginginkan  adanya  dewan perwakilan rakyat (Volksaraad), namun Sarekat  Islam Semarang khususnya Semaoen yang beraliran radikal tidak senang dengan keputusan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak