Dor! Dor! Suara Tembakan Terdengar Saat Satimin Melihat Wayang, PKI Dieksekusi di Cilacap

PKI dieksekusi di Cilacap, menurut kesaksian tembakan itu terus berbunyi di kebun karet, hingga bau amis tercium sampai ke pemukiman

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 30 September 2021 | 16:00 WIB
Dor! Dor! Suara Tembakan Terdengar Saat Satimin Melihat Wayang, PKI Dieksekusi di Cilacap
Misrun, warga Dusun Pitulasi, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap menunjukkan lokasi Pemakaman Massal Singaranting. [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Irama gamelan, gong, dan kenong terdengar menggema dari Dusun Selagedang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari pada pertengahan tahun medio 1965. Satimin (67), yang saat itu berusia 11 tahun bersama warga lainnya tengah menyaksikan pagelaran wayang kulit, dikejutkan dengan masuknya tiga unit truk milik pasukan KKO (sekarang Korps Marinir) yang membawa sejumlah warga entah dari mana, masuk menuju perkebunan karet di Cilacap

Ia tidak ingat betul hari apa waktu itu, yang jelas pada Bulan September. Tak lama berselang, Satimin pulang ke rumahnya. Namun, dalam benaknya masih terbesit rasa penasaran apa yang akan dilakukan rombongan tiga unit truk tadi. Terlebih saat itu, waktu menunjukkan pukul 02.00 WIB dini hari.

"Saya saat itu kelas 5 SD, kalau tidak salah umur 11 tahun. Waktu itu, di Selagedang ada wayang kulit. Saya nonton, waktu itu jam malam-malam sekitar jam 2 ada mobil tiga, berurutan mau menuju ke Singaranting. Kita kan pulang, ga lama kemudian kedengeran suara senapan dar dor dar dor," katanya kepada Suara.com saat ditemui di kediamannya, Grumbul Pitulasi, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Selasa (14/9/2021).

Usai kejadian tersebut beberapa hari berselang, aliran sungai kecil yang menjadi batas permukiman dengan hutan karet setempat mengeluarkan aroma amis. Warga setempat pun akhirnya geger, namun tidak ada yang berani untuk melapor. Hanya saling rasan saja, antar tetangga. Ia curiga aroma amis tersebut berasal dari Makam Singaranting. Karena jarak permukiman hanya sekitar 1 km saja.

Baca Juga:Tinjau Vaksinasi Door to Door, Jokowi: Kita Harap Percepat Program Vaksinasi di Indonesia

"Sungai kecil ini sebelah yang masuk ke sumur juga, sempat bau amis. Tapi warnanya tidak merah. Karena itu cairan thuk sih. Jaraknya tidak jauh juga dari sini, sekitar 1 km an," terangnya yang masih diingat hingga saat ini.

Ia tidak mengetahui persis, siapa saja orang yang berada dalam truk itu. Yang jelas bukan warga sekitar. Ini dilihat tidak adanya warga yang dilaporkan hilang. Namun pasca kejadian tersebut, warga jadi takut untuk keluar rumah. Karena lokasi dusun ini terpisah dari permukiman lainnya di Desa Mekarsari. Untuk masuk ke wilayah ini, ada dua akses jalan.

Yang pertama harus menembus hutan karet dengan jalan rusak mirip sungai kering dengan kontur tanjakkan dan berkelok jarak tempuh sekitar 45 menit. Dan satunya melalui Kecamatan Majenang yang juga tak kalah rusaknya dengan jarak tempuh sekitar 30 menit. Jika kondisi hujan, tentu akan mempersulit warga beraktivitas. Jalan jadi licin dan banyak kubangan. 

Cerita mengenai mistisnya Makam Singaranti sebenarnya sudah ada sebelum adanya kejadian ini. Sampai-sampai warga tidak berani melintas sendirian jika ingin sekadar mengurus surat ke balai desa. Tidak adanya penerangan sepanjang jalan juga menjadi faktor utama. Ketambahan rusaknya akses jalan menuju perkotaan.

Pernah suatu ketika, Satimin mendengar cerita dari warga sekitar yang mendengar tangisan saat melintasi hutan karet tersebut. Anehnya ketika dicari tidak ada wujud dari tangisan tersebut. Cerita itu, dalam waktu singkat menyebar ke penjuru dusun.

Baca Juga:Tanam Mangrove di Cilacap, Jokowi Harap Produksi Ikan dan Pendapatan Masyarakat Meningkat

"Singaranting sepengetahuan saya, sampai sekarang pun masih wingit (angker). Karena orang-orang yang meninggalnya dibunuh bukan karena kehendak Allah, jadi ada bayangan-bayangan orang nangis terus ada bayangan yang tidak kelihatan, ada juga yang minta tolong, ya namanya setan mungkin ga keliatan benar-benar seperti manusia cuma ada suara tapi ga ada rupa," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini