SuaraJawaTengah.id - Sejarah Tugu Muda Semarang. Tugu Muda Semarang merupakan monumen bersejarah untuk mengenang pertempuran lima hari di Semarang lawan penjajah Jepang. Tugu Muda Semarang ini menjadi salah satu landmark kota Semarang.
Tugu Muda menjadi salah satu tujuan objek wisata bagi wisatawan yang datang ke Semarang. Tugu Muda Semarang memiliki tinggi 53 meter terletak di tengah alun-alun kota Semarang tepatnya di persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr Sugiapranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda dan Jalan Dr.Sutomo dan terletak di sebelah timur Lawang Sewu.
Tugu muda merupakan sebuah monumen bersejarah kota semarang yang dibangun untuk mengenang pertempuran Lima Hari di Semarang.
Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan pertempuran yang terjadi untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia ketika melawan penjajah Jepang.
Baca Juga:Destinasi Wisata di Palembang Kembali Dibuka, Wali Kota: SE Sudah Diteken
Peletakkan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, yaitu Wongsonegoro pada 28 Oktober 1945, kemudian dibangun kembali pada tahun 1950 karena pada pembangunan 1945 tugu tersebut dibongkar oleh tentara Belanda yang tergabung dalam NICA dan RAPWI.
Meskipun terlihat sederhana, jika kamu melihatnya lebih dekat dan mendetail Tugu Muda Semarang memiliki makna simbolis yang dalam.
Tugu Muda sekilas bentuknya mirip dengan sebuah lilin dimana pada bagian kepala tugu menyerupai api yang sedang menyala.
Bentuk api tersebut merepresentasikan semangat juang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang tidak akan pernah paham.
Di bagian tengahnya berbentuk seperti bambu runcing berjumlah lima buah yang berarti senjata yang dipakai oleh para pejuang kala itu dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:Resep Nasi Liwet Rice Cooker, Mudah dan Hasilnya Dijamin Pulen
Sedangkan lima buah bambu runcing ini menggambarkan lamanya waktu pertempuran.
Kemudian di bagian bawah bambu runcing terdapat lima buah batu yang mempunyai pahatan lambang sila-sila dalam Pancasila , yaitu bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi, dan kapas.
Di bagian bawah pahatan bambu Pancasila terdapat lima penyangga yang mempunyai berbagai macam hiasan pahatan berupa patung Hongerodeem (busung lapar), patung pertempuran, patung penyerangan, patung korban, patung kemenangan dan ukiran-ukiran lainnya.
Tugu Muda Semarang kini sering dijadikan tempat untuk berkumpul kawula muda Semarang atau wisatawan untuk sekedar duduk bercerita bersama dengan teman-teman.
Monumen ini juga dekat dengan beberapa tempat wisata lainnya sehingga bisa jadi salah satu tujuan wisata ketika berada di Jawa Tengah.
Kontributor : Kiki Oktaliani