SuaraJawaTengah.id - Kontingen panjat tebing Jateng tampil menggila dalam nomor speed relay putra dan putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Dalam perlombaan di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika, Kamis (7/10/2021), Jateng memboyong dua medali emas sekaligus.
Kedua medali emas itu diperoleh usai kemenangan Jateng melawan Jawa Timur untuk nomor speed relay putra dan Nusa Tenggara Barat untuk nomor speed relay putri.
Untuk nomor speed relay putra, Jawa Tengah menurunkan tiga atlet, di antaranya Kiromal Katibin, Alfian Muhammad Fajri dan Aditya Tri Syahria.
Baca Juga:Aldila Sutjiadi Bungkam Wakil Papua di Final, Jawa Timur Juara Umum Cabor Tenis
Kiromal dan kawan-kawan berhasil mengalahkan regu Jawa Timur yang diperkuat Rahmad Adi Mulyono, Rindi Sufriyanto dan Fatchur Roji.
Dalam nomor speed relay, masing-masing anggota regu akan saling beradu cepat memencet tombol penghentian pengatur waktu (timer) di puncak tebing yang berada pada jalur masing-masing secara bergantian.
Pertandingan berakhir lebih cepat karena di awal pertandingan beregu tersebut Rahmad Adi dari Jawa Timur terjatuh saat start melawan Alfian Muhammad Fajri yang turun pertama untuk mewakili regu Jawa Tengah.
Alhasil pemanjat setelah Alfian, Aditya dan Kiromal Katibin hanya tinggal menjaga momentum agar tidak terjatuh untuk bisa menyelesaikan pertandingan.
Regu panjat tebing putra Jawa Tengah pun dinobatkan sebagai pemenang dengan catatan waktu di final 17,366 detik.
Baca Juga:Ditundukkan DKI Jakarta, Jatim Gagal ke Final Bola Basket Putra PON XX Papua 2021
Sementara untuk nomor speed relay putri, Jawa Tengah menurunkan tiga atlet, yakni Aries Susanti Rahayu, Agustina Sari, dan Berthdigna Devi Surya Kusuma.
Aries dan kawan-kawan mengalahkan regu Nusa Tenggara Barat yang diperkuat Nurul Iqamah, Anggun Yolanda dan Ade Irma Suryani.
Anggun yang memanjat pertama dari NTB hampir terjatuh karena kaki tergelincir, sehingga ketinggalan dari lawannya Aries yang mampu melesat cepat sejak start sampai ke puncak panjatan dengan catatan waktu 7,355 detik.
Aries unggul 3,5 detik dari Anggun yang mencatatkan waktu 10,913 detik.
Hasil itu menjadi keuntungan bagi penampil Jawa Tengah berikutnya Berthdigna dan Agustina Sari, sehingga mereka mampu memenangkan pertandingan dengan catatan waktu 25,244 berbanding 34,543 detik.
Ketua Umum Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (Pengprov FPTI) Jawa Tengah Abdul Hamid mengatakan pencapaian medali emas itu merupakan penantian yang panjang.
"Di PON ini, menurut kami, merupakan penantian yang panjang. Dimulai dari tanggal 27 (September), kami belum mendapatkan (medali) emas satu pun, baru satu perak dan tiga perunggu," ujar Hamid.
Dirinya mengaku bangga kepada atlet-atletnya yang mampu tampil 'all out' di hari kesepuluh pertandingan panjat tebing.
"Semua ini menjadi suatu kebanggaan dari penantian selama sepuluh hari bertanding. Baru istilahnya 'pecah telur' dua di sini," ungkap Hamid. (ANTARA)