Disanksi WADA, Legislatif Dorong Pemerintah Dirikan Laboratorium Anti Doping

Sanksi WADA dapat menjadi pembelajaran, legislatif mendorong pemerintah untuk bisa mendirikan laboratorium anti doping

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 26 Oktober 2021 | 15:51 WIB
Disanksi WADA, Legislatif Dorong Pemerintah Dirikan Laboratorium Anti Doping
CEO PSIS Semarang yang juga anggota Komisi X DPR Republik Indonesia A.S. Sukawijaya yang akrab disapa Yoyok Sukawi. Sanksi WADA dapat menjadi pembelajaran, legislatif mendorong pemerintah untuk bisa mendirikan laboratorium anti doping. (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

SuaraJawaTengah.id - Anggota Komisi X DPR RI, A.S. Sukawijaya angkat bicara mengenai masalah doping yang akhir-akhir ini tengah ramai diperbincangkan pecinta olahraga Indonesia.

Seperti diketahui bersama, pada pekan lalu, tim bulutangkis putra Indonesia berhasil menyabet gelar juara Piala Thomas. Namun karena Indonesia masih terkena sanksi dari WADA, bendera Merah Putih dilarang berkibar ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Ceres Arena.

Larangan itu buntut dari sanksi yang dijatuhkan World Anti-Doping Agency (WADA) kepada Lembaga Antidoping Indonesia (LADI). WADA menjatuhkan sanksi karena Indonesia (lewat LADI) dianggap tidak mematuhi prosedur antidoping dalam hal ini adalah test doping plan (TDP) tahunan. 

Menurut anggota DPR yang kerap disapa Yoyok Sukawi ini, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga harus segera menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan tindakan supaya masalah yang sama tidak terjadi lagi.

Baca Juga:Soal Sanksi WADA, Jokowi Akhirnya Panggil Menpora dan LADI ke Istana

“Tentu pertama prihatin akhir-akhir ini pemberitaan mengenai sanksi untuk Indonesia berkaitan dengan doping. Namun jangan saling menyalahkan, ayo kita dorong pemerintah untuk segera mewujudkan laboratorium anti doping sendiri di Indonesia,” ujar Yoyok Sukawi dalam keterangan tertulis yang diterima SuaraJawaTengah.id, Selasa (26/10/2021).

“Tahun lalu kita sempat dengar ada rencana pembangunan laboratorium anti doping di Solo. Semoga segera terwujud. Kalau kita sudah punya laboratorium sendiri, tentu biayanya tidak semahal kalau kita kirim sample ke laboratorium di luar negeri,” sambung anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.

Yoyok Sukawi juga menyampaikan bahwa rencana pemerintah akan segera mengirim sample usai Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua untuk segera direalisasikan.

“Kemarin kan sudah pernah disampaikan oleh Kemenpora kalau mau ngirim sample urine atlet di PON Papua, semoga segera terealisasi. Eman-eman kalau Indonesia bisa juara di kejuaraan internasional tapi bendera merah putih tidak bisa berkibar,” pungkas Yoyok Sukawi.

Baca Juga:Bahas Sanksi, WADA, LADI dan Stakeholder Lainnya Gelar Rapat Besar Hari Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak