Usaha tersebut ternyata tak berjalan lancar. Tak banyak warga yang tertarik dengan program tersebut. Akhirnya dia memodifikasi program tersebut, yang awalya ditukar uang kini bisa ditukar emas.
Dari situ, mulai banyak warga yang antusias mengingat yang bergelut dengan minyak jelantah adalah ibu rumah tangga. Menurutnya, kebanyakan wanita lebih tertarik dengan penukaran emas.
Untuk penukaran minyak jelantah dengan emas, dia kerja sama dengan salah satu distributor emas legal di Indonesia Eoa Gold.
"Kalau ditukar uang kan sudah biasa ya, kini saya tukar dengan emas. Dan banyak ibuk-ibuk yang tertarik juga ternyata," ucapnya.
Baca Juga:Mesin Pengubah Sampah Plastik Menjadi BBM
Dengan mengumpulkan jelantah sebanyak lima botol berukuran 1,5 liter, Ika mengatakan, masyarakat sekitar bisa mendapatkan emas seberat 0,02 gram. Mayoritas, warga yang didominasi ibuk-ibuk itu antusias dengan inovasi tersebut.
“Kemarin sudah coba bicara sama warga terkait program ini, ibu-ibu langsung tertarik," ucapnya.
Salah satu pengunjung asal Demak, Wulandari Yunika mengaku senang dengan produk-produk yang dibuat oleh komunitas Bank Sampah Resik Becik. Menurutnya, banyak produk yang bagus.
"Bagus-bagus di sini, saya paling tertarik denga tas yang terbuat dari sampah plastik," bebernya sambil mencoba salah satu tas buatan Bank Sampah Resik Becik.
Bahkan, dia juga mengaku ingin menjual minyak jelentah miliknya ke Bank Sampah Resik Becik. Menurutnya, program sampah ditukar dengan emas merupakan hal yang luar biasa.
Baca Juga:Tumpukan Sampah Kali Prancis Diduga Akibat Banjir Rob, DLH Tangerang Angkut 70 Ton Sampah
"Saya tertarik dengan program minyak jelantah dengan emas itu," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf