Prihatin Kasus Mahasiswi Cantik Bunuh Diri, Aktivis Gusdurian Tulis Surat Menyentuh Ini

Novia Widiyasari tergeletak di depan makam ayahnya di Tempat Pemakaman Islam ( TPI) Dusun Sugihan Desa Japan Kecamatan Sooko,Mojokerto.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 05 Desember 2021 | 08:16 WIB
Prihatin Kasus Mahasiswi Cantik Bunuh Diri, Aktivis Gusdurian Tulis Surat Menyentuh Ini
Kejanggalan kematian mahasiswi di Mojokerto. [Instagram]

SuaraJawaTengah.id - Jagat media sosial akhir-akhir ini sedang digemparkan dengan sosok mahasiswi cantik Universitas Brawijaya yang meninggal dunia akibat bunuh diri

Diketahui mahasiswi cantik yang bernama Novia Widiyasari tergeletak di depan makam ayahnya  di Tempat Pemakaman Islam (TPI) Dusun Sugihan Desa Japan Kecamatan Sooko,  Mojokerto pada Kamis ( 2/12/2021). 

Korban tergeletak sekitar pukul 15.30 WIB, diduga kematian korban lantaran meminum cairan beracun. Dibalik korban memilih mengakhiri hidupnya, ternyata terdapat kisah yang memilukan. 

Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, korban diduga depresi berat. Karena ia menjadi korban pemerkosaan oleh pacaranya. Bahkan pacarnya meminta ia untuk menggugurkan kandungannya. 

Baca Juga:Dua Mahasiswi Unsri Korban Pelecehan Seksual Dosen Diperiksa Tim Etik Selama 1 Jam

Tak kuasa menanggung derita sendirian, karena di kalangan keluarga korban tak ada yang membantu menyelesaikan kasusnya. Akhirnya, ia memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di hadapan makam ayahnya. 

Sontak saja peristiwa tersebut langsung ramai diperbincangkan di media sosial. Tak sedikit dari publik yang mengomentari dan mengecam tindakan pelaku.Bahkan tagar SAVENOVIAWIDYASARI trending topik di twitter semalam ini. 

Kasus meninggalnya Novia, karena menjadi korban pemerkosaan turut dikomentari Aktivis Gusdurian, Kalis Mardiasih. Melalui surat terbukanya yang ia unggahan di akun instagram, Kalis mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa Novia. 

"Dear, Novia, maaf aku terlambat mengenalmu. Saat namamu ramai dibicarakan orang hari ini sebagai korban. Aku menaruh namamu abadi didetak nadiku. Aku tak mau menutupi atau menyingkat namamu, sebab kamu bukan aib. Bagiku kini, kamu adalah simbol perlawanan," buka Kalis. 

"Kamu menjadi korban pemerkosaan pacarmu dengan modus pemberian obat-obatan. Kamu meminta ia bertanggung jawab, malah ia memaksa kamu untuk menekan pil aborsi. Kamu menjalani perawatan di RS sendirian, dan ibu pacarmu sama sekali tak peduli kepada nasibmu," sambungnya. 

Baca Juga:Kematian Novi, Mahasiswi Mojokerto Diduga Terkait Asmara dengan Polisi Pasuruan

Kalis juga begitu kesal dengan perilaku pelaku yang telah merusak kehormatan perempuan. Terlebih pelaku tidak memiliki itikad baik untuk bertanggungjawab. 

"Begitulah dunia ini berjalan menurut kuasa para misogini. Kehormatan dan kemuliaan dibangun berdasarkan kepentingan laki-laki. Segala hal yang akan menyulitkan hidup laki-laki, akan disingkirkan," ungkapnya. 

Aktivis yang kerap menyuarakan keadilan pada korban kekerasan seksual ini mengapresiasi Novia. Karena ia memiliki keberanian untuk speak up atas kasus yang sedang dideritanya. 

"Terimakasih telah mengabarkan kepada kami jika kamu telah cukup lama bertahan dan telah melalui proses pencarian bantuan yang tak singkat. Negara ini berhutang pada nyawamu. Seperti kemarin-kemarin ia menghutang nyawa untuk nama-nama korban kekerasan seksual lainnya," jelasnya. 

Diakhir suratnya, Kalis memberitahu kepada kaum perempuan yang mengalami segala bentuk kekerasan untuk berani speak up kepada lembaga-lembaga terkait. 

"Teman-teman korban kekerasan dalam pacaran (KDP) yang berada di situasi sulit seperti Novia, silahkan mengakses @carilayanan @KomnasPerempuan @LBHAPIK / pengada layanan lainnya,"

"Semoga masih banyak harapan untuk kalian untuk dapat rumah aman, faslankes gratis, konseling, bantuan hukum. Plis bertahan, saya butuh kalian untuk bisa berjuang bersama-sama," pungkasnya.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini