Gunung Merapi Masih Siaga, BPPTKG Jelaskan Kondisi Kubah Lava

BPPTKG menyebutkan volume kubah lava yang terus tumbuh di Gunung Merapi hingga kini masih dalam batas kewajaran

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 30 Desember 2021 | 16:37 WIB
Gunung Merapi Masih Siaga, BPPTKG Jelaskan Kondisi Kubah Lava
Dokumentasi - Gunung Merapi terlihat meluncurkan lava pijar dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj]

SuaraJawaTengah.id - Aktivitas Gunung Merapi masih dalam kondisi siaga. Masyarakat pun masih diminta waspada dengan kondisi tersebut. 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan volume kubah lava yang terus tumbuh di Gunung Merapi hingga kini masih dalam batas kewajaran.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menkelaskan bahwa hingga saat ini kubah-kubah yang ada di Gunung Merapi tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan.

"Volume kubah barat daya per 24 Desember 2021 sebesar 1,65 juta meter kubik. Volume tersebut untuk Merapi bukan volume yang 'huge' (sangat besar), ini masih wajarnya Merapi," katanya di Yogyakarta, Kamis (30/12/2021). 

Baca Juga:Waspada! Gunung Merapi Tiga Kali Luncurkan Awan Panas Arah Barat Daya

Ia mengatakan BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi melakukan pengambilan gambar setiap saat dan menganalisis morfologi dua kubah lava yang baru (kubah barat daya dan kubah tengah) serta lava-lava lama yang ada disekitar kubah-kubah baru tersebut secara terus menerus.

Selain morfologi, BPPTKG juga menghitung volume kubah.

Menurut dia, hasil analisis kubah lava tersebut secara rutin telah disampaikan BPPTKG ke seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat termasuk dalam laporan aktivitas mingguan.

Rekomendasi bahaya, kata dia, juga sudah ditetapkan sejak Januari 2021 berdasarkan skenario jika kubah tersebut runtuh.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Baca Juga:Hujan di Kawasan Puncak, Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km ke Barat Daya

Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah dalam sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila gunung api itu mengalami erupsi eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

"Sampai saat ini, tidak ada perubahan parameter yang signifikan di Merapi. Walaupun demikian, tentunya kita tetap harus meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi Merapi," demikian Hanik Humaida.
[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini