SuaraJawaTengah.id - Salah satu pedagang gerabah korban kebakaran di Pasar Johar Semarang, Sania (56) tak bisa membendung air matanya lagi. Dia tak percaya relokasi Pasar Johar benar-benar terbakar.
Setiba di lokasi, toko tempat dia jualan benar-benar habis terbakar. Saat itu, dia hanya diam, berdiri kaku selama beberapa menit dengan tatapan kosong.
Beruntunglah, saat itu dia didampingi anaknya yang bisa mendinginkan suasana hati Sania. Setelah sedikit tenang, Sania pergi ke Musala Pasar Johar.
"Ini sudah habis semua. Ludes semua. Toko saya sudah tak tersisa lagi,"jelasnya saat ditemui di lokasi, Kamis (3/2/2022).
Jika dihitung, kerugiannya yang disebabkan oleh kebakaran tersebut mencapai Rp 50 juta. Banyak barang-barang yang baru datang di tokonya.
"Modal saya juga sudah habis,"katanya.
Kini, dia bingung lantaran tak bisa jualan lagi karena tak punya dagangan. Di sisi lain, dia juga harus membayar kontrak rumah yang sebentar lagi akan habis.
"Tinggal tiga bulan lagi habis kontrakan saya. Kalau saya aslinya Kebumen,"ujarnya.
Hal yang sama dikatakan pedagang korden di Pasar Johar, Wartono. Banyak barang-barang yang sebenarnya baru datang dan belum sempat dijual.
"Saya punya empat kios namun terbakar semua,"katanya.
Kerugian yang dia alami ditaksir mencapai Rp 40 juta. Harapannya, Pemerintah Kota Semarang segera memberikan bantuan kepada pedagang agar kebutuhan keluarga tetap terpenuhi.
"Modal sudah habis, kita minta segera ada bantuan,"ujarnya.
Seperti diketahui, tempat penampungan sementara atau relokasi Pasar Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah terbakar.
Puluhan kios milik pedagang ludes dilalap si jago merah. Kemunculan api diketahui sekitar pukul 19.15 WIB dimana terpusat di Blok F yang terdiri atas los pakaian, sandal, sepatu dan sembako.
Kontributor : Dafi Yusuf