SuaraJawaTengah.id - Penangkapan puluhan warga Desa Wadas penolak penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener, membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo banjir kritikan. Kritik itu datang dari warganet hingga politisi.
Meskipun, sehari setelah terjadi konflik di Desa Wadas Ganjar menemui sejumlah warga Desa Wadas untuk menjelaskan duduk perkara mengenai rencana pembangunan Bendungan Bener.
Berikut 3 kritikan untuk Ganjar Pranowo terkait konflik di Desa Wadas:
1. Kurang Ngopi
Baca Juga:Ganjar Pranowo Minta Maaf Soal Konflik di Desa Wadas, Alissa Wahid: Terima Kasih Pak
Politikus PKB Jazilul Fawaid menyoroti pendekatan yang dilakukan terhadap warga.
"Ini akibat kurang ngopi, Pak Ganjar kemana aja? Saya kok jadi ingat pesan Pak Jokowi, agar setiap masalah bisa diselesaikan sambil ngopi-ngopi, ajak dialog."
Pendekatan musyawarah, menurut Jazilul, lebih penting ketimbang pengerahan aparat.
"Hemat saya, sudah bukan zamannya pakai pendekatan keamanan apalagi dengan senjata lengkap. Toh yang dihadapi warga kita juga," tuturnya.
Dia juga mengingatkan polisi untuk mengutamakan pendekatan humanis dalam menghadapi masyarakat.
Baca Juga:Pascaserbuan Aparat ke Desa Wadas, Warga Berjaga-jaga di Tiap Jalur
2. Omong Kosong
Ganjar meminta maaf atas sikap represif aparat kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Dalam video yang diunggah siang ini, Rabu ( 9/2/2022), Ganjar dengan mengenakan kemeja batik dan tangan yang masih dibalut perban mengungkapkan permintaan maafnya.
Unggahan permintaan Ganjar ini pun telah disaksikan oleh 433 ribu warganet dalam satu jam penayangan dengan dibanjiri ribuan kritik dari para warganet atas kejadian ini.
"Jangan tegas di media sosial aja, saat ini Anda harus membuktikan ketegasan Anda! Demi rakyat Anda!" tambah akun @ubai***.
"Jangan korbankan rakyat untuk segelintir kepentingan pak, " timpal akun lain @kumbar**.
"OMONG KOSONG, " komen akun @reza***.
3. Disinggung Belum Jadi Presiden
Pengamat ekonomi senior, Rizal Ramli ikut memberikan tanggapan soal polemik sengketa tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Melalui keterangan tertulis di jejaring media sosial Twitter miliknya, dia menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai pemimpin yang tidak berpihak pada warganya.
"Memang seh gokil parah, Ganjar lebih berpihak pada investor daripada rakyatnya, dia membiarkan seniman besar Yayat Yatmika dan seluruh warga Desa Wadas ditangkap aparat!! Bayangkan! belum jadi Presiden sudah begini sikapnya, apalagi sudah jadi," tulis Rizal Ramil dama sebuah cuitan yang dikutip Suara.com, Rabu (9/2/2021).
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menegaskan bahwa Ganjar sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah hanya bermodalkan pencitaraan.
Bahkan supaya memiliki citra baik seakan dianggap merakyat, Ganjar disebut bekerja sama dengan media dan kelompok buzzer 'PollsteRP'.
"Ini Ganjar Pranowo modal pencitraan doang, pakai kontrak media dan borong PollsteRP seolah-olah merakyat dan prorakyat. Eh rakyat Wadas, Jateng, malah ditangkapin, kepiye (bagaimana)?," tulis Rizal Ramli dalam Twitter miliknya, dikutip Hops.ID pada Rabu, 9 Februari 2022.
Demikian kumpulan kritikan untuk Ganjar Pranowo terkait konflik di desa Wadas.