SuaraJawaTengah.id - Pengamat politik Rocky Gerung turut buka suara terkait konflik pengalihan lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Menurut Rocky Gerung pendekatan pemerintah dalam menanggapi kelompok yang kontra dengan pengalihan lahan tersebut jadi sorotan dunia internasional.
Terlebih pada saat pengukuran tanah pada hari Selasa (08/02/2022). Banyak warga Wadas yang kontra dengan proyek stategis nasional itu ditangkap secara paksa oleh aparat kepolisian.
"Pas ada kabar konflik di Wadas, saya banyak menerima WhatsApp dari teman-teman luar negeri. Mereka mempertanyakan konflik di Wadas," kata Rocky Gerung melalui unggahan video di kanal Youtube Rocky Gerung Official.
Baca Juga:Sindir Ganjar Pranowo Soal Desa Wadas, Politisi Demokrat: Giliran Bela Rakyat 'Mati Gaya'
Lebih lanjut, Rocky Gerung membeberkan bahwa kawan-kawannya di luar negeri menyebut konflik di Wadas sebagai bentuk penindasan. Apalagi pada saat pengukuran tanah, akses internet dan listrik di Desa Wadas dimatikan.
"Teman-teman di luar negeri saya itu menganggap Ganjar tidak bela rakyat. Karena sengaja mematikan akses internet. Jadi di luar negeri jadi heboh betul, soal teman-teman sedang berjuang di situ, ada LBH, termasuk ada seniman Yayat yang terkenal itu," sambungnya.
Dengan terjadi peristiwa mencengkam kemarin, Rocky Gerung mengatakan reputasi Ganjar soal Hak Asasi Manusia (HAM) dan isu lingkungan di dunia internasional dipertaruhkan.
"Ini Wadas dikepung dan dimatikan akses internet dan listrik. Kita tidak tahu yang terjadi di malam hari. Apakah ada penganiayaan? Kan tidak ada tahu. Yang pasti Wadas ini akan jadi isu internasional,"
"Ganjar ini dari awal memang doyan sekali merusak lingkungan. Dari mulai kasus Kendeng dan segala macamnya. Jadi nanti Ganjar yang dianggap pro rakyat akan hancur," tegas Rocky Gerung.
Disinggung kepemimpinan Ganjar Pranowo di periode keduanya yang malah sibuk menyibukan diri mencari popularitas demi Pemilihan Presiden 2024. Rocky Gerung mengingatkan Ganjar bisa dikecam Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) jika terus merusak lingkungan.
"Dia (Ganjar) itu nggak paham kalau merawat rakyat satu paket dengan merawat lingkungan. Ganjar bisa ditindak pidana, karena PBB juga mengecam pelaku pengrusakan lingkungan," paparnya.
Selain itu, Rocky Gerung juga menyemprot sikap Ganjar Pranowo yang hanya meminta warga Desa Wadas tidak panik pada saat ratusan aparat diterjunkan.
"Tenang bagaimana, (warga) dikepung dengan kekerasan, diintimiasi, dimatikan akses, seolah itu pasukan asing suruh kepung wilayah sarang narkoba, itu gila," tandasnya.
Sebelumnya, menanggapi kericuhan dan penangkapan warga Wadas oleh aparat polisi. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan permohoman maaf kepada warga Wadas atas peristiwa tak mengenakan tersebut.
"Yang pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan maasyarakat Wadas. Karena kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," kata Ganjar saat menggelar presconference di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022).
Ganjar juga menegaskan dirinya bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas itu. Termasuk terkait sejumlah masyarakat yang diamankan oleh pihak kepolisian, dirinya meminta untuk dibebaskan.
"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin akan dilepas untuk dipulangkan," tutup Ganjar.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan