SuaraJawaTengah.id - Beredar video lama yang memperlihatkan presenter kondang Rosiana Silalahi yang diketahui beragama Katolik mengaku senang mendengar suara azan kembali viral.
Pernyataan mantan Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV tersebut diketahui dari unggahan seorang warganet di twitter akun @Lelaki_5unyi, Selasa (01/03/22).
Dalam pantauan video singkat tersebut Rosiana Silalahi tengah berada di sebuah acara. Rupanya ia sedang membahas toleransi umat beragama di Indonesia.
Rosiana Silalahi sampai kagum dengan toleransi yang ditunjukkan umat muslim. Karena sebagai mayoritas, kata Rosiana Silalahi, umat muslim selalu menjaga dan menghormati kaum minoritas.
"Saya warga Katolik selalu merasa dijaga oleh umat Muslim Indonesia," buka Rosiana Silalahi.
"Saya merasa kita tidak pernah bahwa kita punya isu agama. Dari dulu kita selalu hidup berdampingan. Saya sebagai minoritas tidak pernah merasa terancam sedikit pun karena saya tahu sebagai minoritas kami tahu diri, dan juga tahu yang mayoritas selalu menjaga minoritas,” sambungnya.
Lebih lanjut, perempuan berusia 49 tahun ini juga mengaku selalu diajarkan oleh ibunya terkait sikap toleransi dengan umat agama. Ia masih ingat betul, ketika kecil ibunya sering menyuruh Rosiana Silalahi untuk mendengar dan menyimak suara azan setiap magrib.
"Ketika saya masih kecil, kan dari dulu kita hanya punya TVRI yah, selalu ada adzan magrib di TVRI. Ibu saya almarhum, itu selalu mengatakan besarkan volumenya televisi itu,"
"Ibu saya mengatakan, ‘kita gak tahu apa artiya, tapi saya tahu ini (azan) adalah alunan kemuliaan untuk Tuhan,” papar Rosiana Silalahi.
Sontak saja pernyataan Rosiana Silalahi itu bak menyindir Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang belakangan ini ramai soal aturan penggunaan pengeras suara di masjid.
Para warganet di kolom komentar pun tak hentinya meminta Yaqut Cholil Qoumas untuk membatalkan aturan penggunaan pengeras suara yang telah menjadi budaya di Indonesia.
"Yang beda keyakinan aja gak merasa terganggu dengan suara azan, malah senang dan tau apa arti dr azan itu. Tapi kok yang satu keyakinan merasa risih dan terganggu dengan suara azan dengan alasan toleransi yang dibuat-buat. Na'uzubillah," ujar akun @a_hansmu**.
"Hanya di rezim Jokowi isu agama dan radikal selalu jadi tranding topik, malah menjadi perpecahan antar umat," sedih akun @reizamah**.
"Lah ini baru bener, kenapa justru yang repot oknum orang Islam sediri sibuk ributin hal-hal yang dah jadi kebiasaan di Indonesia, mungkin pengin dianggap paling tolerasi," imbuh akun @nadaband**.
"Semoga bapak Menag yang terhormat bisa menyaksikan tayangan ini dan bisa melembutkan hati Bapak. Aamin," sahut akun @safla**.
"Kalau non muslim aja bersaksi kayak gini. Jadi siapa yang dimaksud sama Yaqut yang terganggu dengan volume suara masjid itu?," heran akun @hendraague**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan