Aktivitas Gunung Merapi: Lima Kali Luncurkan Awan Panas Guguran ke Tenggara

Gunung merapi mengeluarkan lima kali meluncurkan awan panas guguran ke arah tenggara dengan jarak luncur terjauh lima kilometer pada Rabu (9/3/2022) malam

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 10 Maret 2022 | 08:40 WIB
Aktivitas Gunung Merapi: Lima Kali Luncurkan Awan Panas Guguran ke Tenggara
Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.500 meter ke arah Kali Bebeng pada Jumat sore (21/1/2022). [FOTO ANTARA/HO-BPPTKG]

SuaraJawaTengah.id - Gunung Merapi masih menunjukan aktivitasnya. Awan panas guguran pun masuh meluncur dari puncak gunung yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta itu. 

Terbaru, gunung merapi mengeluarkan lima kali meluncurkan awan panas guguran ke arah tenggara dengan jarak luncur terjauh lima kilometer pada Rabu (9/3/2022) malam.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Yogyakarta, Kamis, mengatakan bahwa Merapi meluncurkan awan panas pada Rabu (9/3/2022) pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, dan 23.53 WIB.

Menurut dia, luncuran awan panas guguran tercatat di seismogram memiliki amplitudo maksimal 75 mm dan durasi maksimal 570 detik.

Baca Juga:Intensitas Kegempaan Masih Tinggi, Merapi 73 Kali Luncurkan Lava dalam Sepekan Terakhir

"Jarak luncur kurang lebih lima kilometer ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut," kata Hanik.

Ia mengatakan bahwa Pos Babadan melaporkan hujan abu terjadi pada pukul 23.48 WIB, dalam rentang waktu Merapi meluncurkan awan panas guguran.

Menurut BPPTKG, Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal dua kilometer ke arah tenggara pada Kamis pukul 00.22, 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, dan 02.07 WIB.

Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran dengan durasi 191 detik dengan amplitudo maksimal 75 mm pada Kamis dini hari.

"Saat ini aktivitas Merapi sudah melandai pasca-kejadian awan panas guguran, kegempaan didominasi oleh gempa-gempa guguran," kata Hanik.

Baca Juga:Cerita Warga Kampung Girpasang Klaten: Dulu Naik Turun Jurang dengan 1.001 Tangga, Kini Nikmati Jembatan Gantung

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi bisa menimbulkan bahaya di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng serta sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro dan Sungai Gendol.

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini