SuaraJawaTengah.id - Pemkot Pekalongan menargetkan untuk mampu mewujudkan 511 sekolah ramah anak pada tahun ini.
Langkah itu sebagai upaya menciptakan di lingkungan sekolah tidak ada kekerasan dan perundungan pada anak (bullying) serta memberikan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama berada di sekolah.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Pekalongan Nur Agustina mengatakan bahwa saat ini sudah ada 28 lembaga pendidikan telah mencanangkan sebagai sekolah ramah anak dan diharapkan dapat diikuti oleh lembaga sekolah lainnya.
"Saat ini sudah ada 28 sekolah mendeklarasikan sebagai sekolah ramah anak. Oleh karena itu, sekolah ramah anak ini akan terus bertambah dan ditargetkan pada 2022 mencapai 511 sekolah," kata Nur Agustina dikutip dari ANTARA, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga:5 Anak Muda Terkaya di Indonesia, Crazy Rich Beneran Tanpa Tipu-tipu
Nur Agustina yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan, Anak dan Remaja (LP-PAR) Kota Pekalongan ini mengungkapkan dalam proses mewujudkan sekolah ramah anak sangat dibutuhkan dukungan serta sinergi dari berbagai pihak khususnya seluruh stakeholder yang terkait dengan lembaga pendidikan tersebut.
"Perlu ada dukungan dari semua pihak seperti lurah, camat, dan bunda PAUD untuk mewujudkan sekolah ramah anak ini. Jadi kalau ada masalah-masalah di sekolah itu bisa dibantu karena memang harus seperti itu agar dapat segera berbenah," paparnya.
Terkait indikator sekolah ramah anak, Nur Agustin menyebutkan beberapa indikator yang harus dipenuhi lembaga pendidikan antara lain kebijakan ramah anak, sarana dan prasaran ramah anak, proses pembelajaran ramah anak, tenaga pendidik yang terlatih konvensi hak anak, partisipasi anak, dan peran dari masyarakat.
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan saat ini semakin banyak satuan lembaga pendidikan yang mendeklarasikan sebagai sekolah ramah anak.
"Tentunya, hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan semangat baik bagi guru pendidik dan komite sekolah untuk meningkatkan kualitas sesuai dengan indikator sekolah ramah anak," tegasnya.
Baca Juga:Menyaksikan Parahnya Bullying di Sekolah Korea dari My Little Baby, Jaya