Lansia Masih Jadi Kelompok Rentan Terpapar COVID-19, Epidemiolog Unsoed Ingatkan Vaksinasi Penguat

Epidemiolog dari Unsoed mengingatkan pentingnya vaksinasi penguat bagi kelompok lansia guna memberikan perlindungan yang lebih optimal dari penularan COVID-19

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 29 Maret 2022 | 19:25 WIB
Lansia Masih Jadi Kelompok Rentan Terpapar COVID-19, Epidemiolog Unsoed Ingatkan Vaksinasi Penguat
Ilustrasi vaksin Covid-19 untuk Lansia. Epidemiolog dari Unsoed mengingatkan pentingnya vaksinasi penguat bagi kelompok lansia guna memberikan perlindungan yang lebih optimal dari penularan COVID-19. [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Lansia masih menjadi kelompok yang rentan terpapar COVID-19. Vaksinasi penguat untuk para lansia pun masih digencarkan untuk menekan angka kematian akibat virus Corona. 

Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo mengingatkan pentingnya vaksinasi penguat bagi kelompok lansia guna memberikan perlindungan yang lebih optimal dari penularan COVID-19.

"Sesuai dengan rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) bahwa prioritas vaksinasi setelah tenaga kesehatan adalah kelompok lansia dan kelompok rentan lainnya," kata Yudhi dikutip dari ANTARA di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (29/3/2022).

Pengajar Fakultas Kedokteran Unsoed itu, mengatakan kebijakan pemerintah terkait dengan syarat vaksinasi penguat bagi masyarakat yang ingin mudik perlu diapresiasi guna meningkatkan cakupan vaksinasi masyarakat.

Baca Juga:Ramadhan Sebentar Lagi, Satgas COVID-19 Ingatkan Masyarakat untuk Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

"Khususnya cakupan vaksinasi bagi lansia, ibu hamil, anak-anak dan juga mereka yang memiliki komorbid, ini memang perlu menjadi agenda prioritas dalam rangka melindungi kelompok rentan dari risiko paparan COVID-19," katanya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah itu baik guna memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi masyarakat saat mudik Lebaran.

"Syarat vaksin 'booster' (penguat) untuk mudik itu secara tidak langsung akan mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau penguat, ini demi kebaikan bersama karena akan dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat," katanya.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan meningkatkan cakupan vaksinasi dosis penguat mengingat hal itu diperlukan untuk menurunkan angka hospitalisasi dan mencegah sakit dengan gejala yang berat.

"Pada kenyataannya vaksinasi terbukti dapat menurunkan angka hospitalisasi dan mencegah sakit dengan gejala yang berat, untuk itu nantinya pemerintah diharapkan membuat aturan yang lebih rinci yang bisa diimplementasikan secara serius," katanya.

Baca Juga:Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Ganjar: Bagus, Biar Lebih Aman

Dia menambahkan untuk mempercepat program vaksinasi penguat bagi lansia, pemerintah juga perlu memanfaatkan program posyandu lansia.

"Bisa juga memanfaatkan program Prolanis atau Program Pengelolaan Penyakit Kronis dan Posbindu atau Pos Binaan Terpadu," katanya.

Dia menambahkan sosialisasi secara masif harus terus digencarkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, khususnya pada kelompok lansia.

"Sosialisasi secara masif harus terus-menerus digencarkan agar masyarakat makin paham arti penting vaksinasi, termasuk juga manfaat vaksinasi dosis penguat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini