SuaraJawaTengah.id - Kisah seorang misionaris bernama Siti Ainun Khalifah yang mendapat hidayah dan memutuskan menjadi mualaf menarik untuk simak.
Melalui unggahan video di kanal youtube Hidayatullah TV, wanita berhijab hitam ini menceritakan perjalanannya menjadi seorang mualaf.
Padahal awal mulanya, Siti Ainun Khalifah merupakan seorang misionaris yang sukses mengkristenkan separuh desa di Blitar, Jawa Timur.
"Saat itu saya lebih banyak menarik orang-orang muslim, muslim KTP. Karena sangat mudah membawa mereka untuk masuk Kristen," ujar Siti Ainun.
Baca Juga:Heboh! Mantan Pendeta Ini Menjadi Mualaf Setelah Memurtadkan 3.000 Orang
Siti Ainun kemudian membocorkan caranya mengkristenkan mereka dengan beberapa tahap lewat pendekatan budaya setempat.
"Caranya lewat kehidupan seharian, budaya, lingkungan. Saya setiap hari datang, menyapa mereka. Pokoknya bertahap ya, tidak langsung dan butuh waktu lumayan hampir setahun. Hingga akhirnya sebagian orang dari desa itu menjadi Kristen," jelas Siti Ainun.
Menjadi Mualaf
Siti Ainun mendapat hidayah dan memeluk agama Islam ketika ia memilih pindah ke Jakarta pada tahun 2004. Di sana, Siti Ainun ingin fokus berbisnis.
Sayangnya, rencana Siti Ainun di ibu kota tidak sesuai keinginannya. Pasalnya berbagai bisnis yang coba dijalankan selalu menemui kegagalan.
Baca Juga:Tak Lakukan Pernikahan Beda Agama, 7 Artis Cantik Ini Putuskan Jadi Mualaf Sebelum Menikah
"Ya Tuhan apa yang engkau mau dari saya? Saat itu saya posisi di Jakarta sendiri. Dengan berbagai macam kegagalan bisnis yang saya jalani, terus kemudian saya minta ke Tuhan berikan petunjuk jika Tuhan masih sayang sama saya," ujarnya.
Singkat cerita, doa-doa Siti Ainun pun dikabulkan. Ia mendapat petunjuk masuk Islam saat dipertemukan dengan sebuah keluarga mayoritas beragama Islam dan diizinkan juga untuk ditinggal di situ setelah ia mengalami kebangkrutan.
"Keluarga itu tidak menekankan saya untuk masuk Islam, dia hanya bilang, kamu boleh tinggal di tempat ini, tapi di sini keluarganya muslim, apakah kamu mau? Saya bilang tidak masalah," papar Siti Ainun.
Lambat laun, Siti Ainun terketuk juga hatinya untuk mempelajari Islam. Ia pun langsung memutuskan untuk mengucapkan kalimat syahadat.
Meski begitu, awal-awal Siti Ainun masuk Islam. Jiwa dan raganya belum sepenuhnya merasakan kenikmatan menjadi seorang mualaf.
Hingga akhirnya, hidayah dari Allah untuk memantapkan Siti Ainun menjadi seorang muslimah datang juga di sebuah rumah bedeng yang di keliling perternakan ayam.
Di rumah bedeng tersebut, Siti Ainun sedang menumpang salat dzuhur di rumah teman kakak angkatnya saat hendak berpergian dari Bogor ke Jakarta.
"Ketika saya salat di sana, saat rakaat terakhir di sujud, saya merasakan ada sesuatu yang saya tidak bisa utarakan dengan kata-kata. Saya melihat ada sinar putih seputih-putihnya dsn saya merasakan ada satu kedamaian, kebahagiaan yang tidak terwakili oleh apapun,"
"Hingga saat ini saya tidak pernah merasakan kebahagiaan dan kedamaian seperti yang saya rasakan saat itu dan hati saya berkata bahwa inilah Islam. Setiap orang berbeda punya hidayah dan cerita, tapi inilah cerita saya yang saya rasakan," pungkasnya.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan