Showi juga menyarankan agar pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan tentang pengisian bahan bakar subsidi secara lebih ketat, diantaranya SPBU harus dengan tegas tidak melayani masyarakat mampu untuk membeli bahan bakar bersubsidi.
Selain itu, masyarakat mampu juga harus berperan tidak membeli bahan bakar bersubsidi, sehingga dengan demikian diharapkan bahan bakar subsidi akan tersalurkan tepat sasaran.
"Kesadaran masyarakat yang terpupuk, serta pemerintah dalam mengatur harga bahan bakar minyak yang disesuaikan dengan kemampuan masyarakat Indonesia, akan memberikan dampak yang baik dalam pencapaian pemerintah dalam melaksanakan standar emisi Euro 4," tukasnya.
Perlu diketahui, saat ini penggunaan Solar dengan cetane number yang sesuai standar emisi Euro 4 di Indonesia masih sangat rendah. Di Jawa Tengah sendiri saja, masih sekitar 3%, jauh dibandingkan jumlah pengguna mobil bermesin diesel keluaran terbaru.
Baca Juga:KTB Menyatakan Banyak Gelontorkan Investasi Agar Mampu Penuhi Kebutuhan Euro 4
"Masih jadi tugas bersama untuk mengedukasi agar penggunaan BBM bagi mesin diesel sesuai standar Euro 4 bisa diterapkan dengan baik," tegasnya.
Sementara itu, Pandu Prastyo, dari Komunitas Innova Jawa Tengah menyatakan mendukung kebijakan emisi yang diterapkan mulai Selasa (12/4/2022), demi mengurangi emisi gas buang. Namun demikian, ia juga meminta pemerintah untuk menyiapkan sarana, prasarana, serta risetnya untuk mendukung program tersebut.
"Jangan sampai setelah di launching justru bikin mesin dari baik-baik saja menjadi bermasalah," tutur Pandhu.
Menurutnya, penggunaan Dexlite dan Pertamina Dex memberikan pengaruh yang baik pada performa mesin. Kendati demikian, pihaknya mengakui masih banyak dari komunitas Innova yang yang masih menggunakan Bio Solar.
"Selama pakai Dexlite, mesin mobil cukup responsif. Keuntungannya, mesin jadi halus dan asap agak berkurang, jadi lebih enak bawanya," pungkasnya.
Baca Juga:KTB Targetkan Market Share 48 Persen dengan Kehadiran Truk Euro 4