Survei pertama pada 14-28 Februari, potensi pergerakan mudik secara nasional sebanyak 20,3 persen atau sekitar 55 juta jiwa.
Jumlah itu meningkat pada survei kedua, 9-21 Maret, atau setelah ada penghapusan syarat tes antigen bagi pelaku perjalanan menjadi 29,4 persen atau 79,4 juta jiwa.
Survei berikutnya, 22-31 Maret kemarin, dan setelah didorong pengumuman vaksin sebagai syarat perjalanan, potensi pergerakan mudik naik menjadi 31 persen atau 85,5 Juta orang.
Baca Juga:Sejumlah SPBU di Bogor Masih Layani Pembeli Pakai Jeriken