SuaraJawaTengah.id - Pesepak bola Taisei Marukawa kembali jadi sorotan warganet usai pemain asal Jepang tersebut membeberkan besaran gaji yang diterima di PSIS Semarang.
Seperti diketahui baru-baru ini Taisei Marukawa baru saja diwawancarai oleh mantan pemain Persela Lamongan Shunsuke Nakamura di kanal Youtubenya.
Dalam sesi wawancara itu, Taisei Marukawa blak-blakan membenarkan bahwa dirinya mendapatkan bayaran yang jauh lebih besar ketimbang saat dirinya memperkuat Persebaya Surabaya.
"Ayo bicara tentang gaji, sepertinya gaji tahun pertama di Indonesia tidak begitu rendah," kata Shunsuke Nakamura.
Baca Juga:Jelang Liga 1, Panpel PSIS Semarang Sebut Stadion Jatidiri Masih Banyak Pekerjaan Rumah
"Gajinya sedikit lebih banyak dari orang seumuranku," jawab Taisei Marukawa.
"Setelah pindah ke (PSIS Semarang) gajinya jadi luar biasa ya," tanya Shunsuke Nakamura lagi.
''Iya, jadi setara dengan gaji pemain J1," ujar Taisei Marukawa.
Dilansir situs transfermark, rata-rata pesepak bola yang bermain di kompetisi J1 atau Liga Jepang memperoleh gaji kisaran Rp500 juta sampai puluhan milliar.
Sedangkan bayaran tertinggi di Liga Jepang dipegang oleh mantan pemain Barcelona Andrea Iniesta.
Baca Juga:Persiapkan Kompetisi Musim Depan, Panpel PSIS Semarang Cek Kelengkapan Stadion Jatidiri
Alhasil, pernyataan blak-blakan Taisei Marukawa itu jadi bumerang. Berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah.id di unggahan teranyar akun instagram @gacor_fotball. Para warganet kembali menghujat Taisei Marukawa dengan sebutan pemain duitan.
"Katanya pindah klub bukan karena gaji, mencla mencle, attitudenya jelek nih pemain," ujar akun @nejita_beji**.
"Berarti bener, moneykawa," kata akun @andra_julia**.
"Moneykawa," kesal akun @pindank_**.
Meski begitu, ada beberapa warganet yang memaklumi dengan keputusan Taisei Marukawa karena hal itu sering terjadi di dunia sepak bola.
"Wajar saja karena namanya kerja untuk masa depan dia," cetus akun @preman_rumake**.
"Pemain bola ada masanya, gak kayak PNS yang pensiun di usia 50-60 tahun. Apalagi buat pemain eskpratriat yang nggak ada kepentingan buat bela daerah asalnya. Siapa yang berani bayar lebih, dia yang dapat," ungkap akun @satria**.
"Yang bilang moneykawa, sakit hati karena klubnya gak mampu tawarin kontrak gede awokawok," timpal akun @add**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan