SuaraJawaTengah.id - Dua tim masing-masing PSS Sleman di Liga 1 dan Persekat Tegal di Liga 2 secara mengejutkan sama-sama mengumumkan striker Riki Dwi Saputro sebagai salah satu pemain yang dipertahankan.
Bersama PSS Sleman, Riki Dwi diikat kontrak bersama enam lain lain yakni Kim Jeffrey Kurniawan, Mario Maslac, Derry Rachman, Dave Mustaine, Irkham Mila, dan Bagus Nirwanto yang diumumkan.
Namun hanya beberapa jam kemudian, giliran Persekat Tegal yang mengumumkan perpanjangna kontrak Riki Dwi bersama empat pemain lain yakni Yericho Christiantoko, Soni Setiawan, Arif Budiyono, dan kiper Bagus Prasetyo.
Meski demikian, polemik itu kini telah mencair setelah PSS Sleman akhirnya berkunjung dan menemui manajemen Persekat Tegal, Minggu (17/4/2022).
Baca Juga:Ketua PSSI Sebut Kompetisi Liga 1 akan Dimulai 27 Juli 2022, Ini Jawaban Bos PSIS Semarang
CEO Persekat Tegal, Haron Bagas Prakosa menegaskan pihaknya siap melepas pemain pentingnya di Liga 2 musim lalu ke tim Laskar Sembada.
"Kami siap melepas Riki Dwi ke PSS Sleman. Kami tidak menghalangi kemajuan pemain. Hanya etika kontrak memang masih melekat ke kita," kata Haron, Rabu (20/4/2022).
Haron menjelaskan, awal mulanya saat berakhirnya Liga 2 musim lalu, Riki beserta pelatih Bagus Prasetyo, pelatih I Putu Gede berserta pelatih fisik dan pelatih kiper.
Dia menegaskan, kepindahan Riki maupun Bagus ke PSS Sleman hanya berstatus pinjaman sampai gelaran BRI Liga 1 2021/2022 selesai.
"Kemarin mereka mungkin merasa salah akhirnya minta maaf, sekaligus memberikan surat pengembalian Riki. PSS Sleman juga matur (mengatakan) Insya Allah musim depan Riki akan gabung PSS Sleman. Dalam beberapa hari ke depan akan kita selesaikan," paparnya.
Baca Juga:PSSI Cari Sponsor untuk Pengadaan VAR
Sebelumnya, Direkrut Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andy Wardhana menyebut kegaduhan tersebut terjadi karena ada beberapa prosedur dalam kepindahan Riki yang belum dilakukan.
“Pada musim lalu PSS meminjam Riki dari Persekat. Kami sudah menyiapkan surat pengembalian pemain kepada Persekat namun memang hal tersebut miss untuk dilakukan,” urainya.