Berkunjung ke TPU Covid-19 Jatisari Saat Lebaran, Memori Pemakaman Tak Terlupakan Bagi Keluarga

Sejumlah orang tampak khusuk berdoa di depan makam, yang berada di komplek Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari, Kecamatan Mijen, Semarang

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 04 Mei 2022 | 03:00 WIB
Berkunjung ke TPU Covid-19 Jatisari Saat Lebaran, Memori Pemakaman Tak Terlupakan Bagi Keluarga
Peziarah tengah khusuk berdoa di makam khusus Covid-19 di TPU Jatisari, Semarang. (03/06/22).[Suara.com/Aninda Putri]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah orang tampak khusuk berdoa di depan makam, yang berada di komplek Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari, Kecamatan Mijen, Semarang.

Berada diperbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Kendal , TPU Jatisari merupakan TPU khusus covid-19 bagi warga Semarang. 

Peziarah dari Kecamatan Genuk, Suharso (63) ingat betul kala 2020 lalu, memakamkan almarhum sang istri dengan protokol kesehatan ketat dan hanya dihadiri segelintir keluarga di TPU Jatisari, Mijen.

"Istri saya meninggal karena covid tahun 2020," ungkap Suharso kepada suarajawatengah.id, Selasa (03/04/22).

Baca Juga:Kapan Puncak Arus Balik Lebaran 2022? Begini Prediksinya

Suharso menceritakan, sudah dua kali Lebaran ini, dirinya bersama anak-anak dan keluarga melakukan tradisi ziarah kubur di TPU covid-19.

Dengan menempuh jarak puluhan kilometer dari kediamannya untuk mengirim doa dan tabur bunga di makam sang istri.

"Sudah dua kali Lebaran ini, saya mengajak kuluarga berziarah di TPU Jatisari," ungkapnya. 

Menurut Suharso, ia memilih berziarah pada hari kedua Lebaran untuk menginhandari kerumunan ketika berziarah.

"Memang sengaja ke sini hari kedua Lebaran, karena tahun lalu ke sini hari pertama Lebaran ramai sekali," ungkapnya.

Baca Juga:5 Fakta Festival Ngejot Lombok, Tradisi Lebaran Unik Yang Mempererat Silaturahmi

Peziarah lainnya warga Mranggen, Kabupaten Demak, Akbar (40) menyempatkan diri untuk berziarah ke makam almarhum sang kakak, yang meninggal akibat covid-19 pada 2021 kemarin.

"Meninggal tahun kemarin di RS dan dinyatakan covid," kata Akbar.

Akbar mengatakan, kala itu dirinya juga mengikuti prosesi pemakaman almarhum sang kakak. Meski sempat mendapatkan kendala tak diizinkan untuk mendekat di Liang kubur.

Ia bersama keluarga hanya mampu melihat proses pemakaman dan berdoa agak jauh dari lokasi makam. 

"waktu itukan prokes ketat ya, hanya petugas yang diizinkan memandikan jenazah hingga  menggali kubur dan kami keluarga juga berdoa agak jauh dari makam," jelas Akbar.

Akbar bersyukur, kondisi covid-19 tak separah pada dua tahun lalu. Sehingga ia bisa berziarah dan mengirim doa di dekat makam sang kakak.

"Lega sekarang bisa ziarah dan kirim doa dimakan," imbuhnya. 

Kontributor : Aninda Putri Kartika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini