SuaraJawaTengah.id - Lokasi tawuran warga Kampung Bogemen dan Nambangan dikenal sebagai slum area yang rawan tindak kejahatan. Kedua kampung berada di wilayah Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
Lurah Panjang, Sonny Suharto menyebut kawasan tersebut sebagai “Segi Tiga Bermuda” Kota Magelang. Ada 3 kampung di 3 kelurahan berbeda yang beririsan di lokasi tersebut.
Kampung Bogeman masuk wilayah Kelurahan Panjang, Nambangan di wilayah Kelurahan Rejowinangun Utara, dan Kampung Ketepeng, Kelurahan Gelangan.
“Jadi itu kan ‘Segi Tiga Bermuda’ menurut saya. Pertemuan Kelurahan Rejowinangun Utara, Gelangan, dan Panjang. Dengan RW yang sama RW 7 semua,” kata Sonny kepada SuaraJawaTengah.id di kantornya, Senin (9/5 2022).
Baca Juga:15 Anak di LPKA Kelas II Yogyakarta Dapat Remisi Idul Fitri
Menurut Sonny, situasi daerah tersebut sepi pada jam-jam malam. “Di daerah pertigaan itu memang daerah slum. Daerah rawan. Sepi yang orang bisa saja iseng dan sebagaianya,” ujarnya.
Akibatnya orang dari berbagai wilayah bisa dengan mudah masuk ke wilayah tersebut. Apalagi sekarang para pemuda dan remaja kebanyakan main dengan teman sebaya dari berbagai wilayah.
“Anak-anak itu kan dolan (main) antar wilayah. Bisa saja yang main belum tentu orang situ. Tapi dampaknya nanti disitu. Itu yang kadang kita tidak bisa menyimpulkan ini ada dendam. Sehari-hari yo apik (baik)," paparnya.
Sebab itu kata Sonny, tidak bisa warga begitu saja menuduh pelaku pembacokan warga Bogeman adalah anak Kampung Nambangan, meski kejadian terjadi di wilayah Nambangan.
Menurut Sonny, pemicu keributan antar warga bisa disebabkan hal yang sepele. “Pemicu sedikit saja karena mbleyer-mbleyer. Saling pandang, padahal itu belum tentu orang situ juga. Nanti yang kena sasarannya orang lain," ujar dia.
Baca Juga:Tawuran Pecah di Tugu Manggis Jakbar, Warga: Banyak yang Bawa Celurit
Sonny mengetahui warga Kampung Bogeman bergerombol berniat mendatangi Kampung Nambangan pada malam Minggu sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat tiba di lokasi setengah jam kemudian, kedua kelompok warga sudah saling berhadap-hadapan. Personel Polres Magelang Kota dan Babinsa sudah berjaga di lokasi.
“Intinya warga Bogeman, Kelurahan Panjang, njogo kampungnya karena sudah terjadi kayak gitu. Saling punya rasa solidaritas,” kata Sonny.
Warga Bogeman yang berupaya masuk ke wilayah Nambangan berhasil dihalau polisi. Perwakilan warga kedua kampung kemudian bertemu dengan dimediasi oleh Kapolres Magelang Kota.
Selepas tengah malam warga membubarkan diri. Polisi melanjutkan berjaga hingga situasi dinilai sudah aman.
Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan situasi di lapangan sudah kondusif. Kedua kelompok sudah menerima keputusan polisi untuk mencari pelaku pembacokan.
Menurut AKBP Yolanda untuk mencegah terulangnya kejadian kericuhan, patroli polisi akan diperketat di lokasi sekitar pertigaan Jalan Telaga Warna. Dia menolak menyebut lokasi tersebut sebagai wilayah rawan tawuran.
“Kalau menurut saya sih nggak ya. Semuanya kalau potensi masalah mau dimanapun itu akan menjadi potensi masalah selama masyarakat disana menganggap itu masalah," ungkapnya.
AKBP Yolanda menilai kebablasan solidaritas yang dilakukan warga Bogeman dengan mendatangi Kampung Nambangan. “Kalau menunjukkan rasa solidaritas ke kampung mereka, ya yang bisa jaga kampung masing-masing dari mereka. Bukan orang lain,” katanya.
Terjadi tawuran antara warga Kampung Bogeman dan Nambangan di pertigaan Jalan Telaga Warna. Tawuran warga yang terjadi di sekitar SDN 7 Gelangan itu sempat viral di media sosial.
Tawuran dipicu pembacokan warga Bogeman pada malam takbiran oleh orang tak dikenal yang diduga warga Kampung Nambangan. Sekitar pukul 21.00 WIB kedua kelompok bersenjata tajam dan batu terlibat saling serang petasan.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi