Perjalanan hidup yang dijalani membentuk karakter pantang menyerah. Namun disisi lain, ia menyadari bahwa situasi yang dialaminya juga dirasakan oleh janda janda lain.
"Dengan adanya komunitas Janda kreatif ini, diharapkan kita semua bisa saling menguatkan, saling rangkul dan saling mendukung," katanya.
Komunitas yang berawal dari group chat WhatsApp kini beranjak menjadi komunitas yang teroganisir.
"Ada beberapa program ke depan, ada pemberdayaan, ada pelatihan, ada kolaborasi. Kegiatan yang rutin itu arisan, sebagai pengikat agar kita bisa kumpul dan tidak merasa sendirian. Terdekat kami akan deklarasi di Pendopo Dipayudha Adigraha," jelasnya.
Baca Juga:Tuding Kerap Kafirkan Orang, Abu Janda Girang Sekali Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura
Dengan begitu, ia berharap dalam komunitas tumbuh rasa saling bantu. Sehingga, janda di Banjarnegara dapat berdikari meski sendiri.
"Tiap anggota ada yang punya usaha, disitu misal ada yang belum bekerja bisa kerjasama. Atau yang punya jasa misal catering bisa diarahkan untuk order di anggota dan sebagainya," terangnya.
Disisi lain, tingkat perceraian di Banjarnegara saat ini kian tinggi. Ia mengaku prihatin sebab menjalani hidup sebagai janda harus siap segalanya, baik mental, lahir dan batin.
"Harapannya bisa membentuk pribadi Janda yang berkualitas, ber-attitude dan mandiri secara ekonomi, " jelasnya.
Menurutnya, semua perempuan wajib memiliki sikap yang baik dan kemampuan yang dapat diandalkan sebagai bekal.
"Sebab, suami kalau tidak diambil Tuhan ya diambil wanita lain. Jadi harus mempersiapkan diri untuk mandiri," pungkasnya.
Kontributor : Citra Ningsih