SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan keuangan ke sembilan partai politik tingkat provinsi Tahun 2022. Total bantuan yang diserahkan sekitar Rp 20 Miliar dari APBD Pemprov Jateng.
Uniknya bantuan paling banyak diterima oleh PDI Perjuangan yang mencapai Rp 7 Miliar lebih. Padahal, Ganjar usai disentil kader partai berlambang banteng itu, yang dianggap tidak bisa bekerja.
"Ini sebenarnya kegiatan rutin saja. Rutin yang memang penganggarannya pasti sudah ada dan kawan-kawan dari partai politik pasti juga sudah siap," ucap Ganjar usai acara Penandatanganan bersama Berita Acara Serah Terima Bankeu Parpol Tk Provinsi Tahun 2022, di Ruang Rapat Gedung A lantai 2, Kamis (2/6/2022).
Rinciannya Partai Kebangkitan Bangsa menerima Rp 3.244.255.200; Partai Amanat Nasional menerima Rp 1.037.599.300; Partai Keadilan Sejahtera menerima Rp 1.484.352.000; PDI Perjuangan menerima Rp 7.131.086.400; Partai Persatuan Pembangunan menerima Rp 1.329.835.200.
Baca Juga:5 Fakta Seputar Ganjar Dianggap 'Kemlinthi' Jadi Capres oleh Elite PDIP
Kemudian Partai Gerindra menerima Rp 1.947.297.600; Partai Nasdem menerima Rp 1.004.293.200; Partai Demokrat menerima Rp 1.145.101.200; dan Partai Golkar menerima Rp 2.046.064.800.
"Memang bantuan inilah yang diperlukan untuk menggerakkan partai. Dari sisi kacamata pemerintah tentu berharap bantuan ini bermanfaat," ujarnya.
Ganjar mengatakan, partai mempunyai fungsi untuk menyerap, menghimpun dan menyalurkan aspirasi rakyat. Anggaran tersebut diharapkan dapat memaksimalkan bantuan keuangan tersebut.
"Mudah-mudahan dengan bantuan ini partai-partai akan bisa menggunakan anggaran ini dengan seluruh program yang sudah dibuat," katanya.
Sehingga masyarakat yang sudah berharap dan mendatangi partai dengan harapan bisa menyampaikan aspirasi, bisa ditindaklanjuti dengan baik melalui kader yang ada di parlemen maupun eksekutif.
Baca Juga:Perpres ASEAN Para Games Tak Kunjung Terbit, Gibran Sindir Presiden Jokowi: Pokoknya Kita Jalan Dulu
"Proses inilah yang kemudian dengan anggaran yang memang tidak terlalu banyak ini bisa membantu partai dalam melakukan agregasi politik," tandasnya.
Dianggap Tidak Bisa Bekerja
Salah satu sindiran keras tersebut datang dari Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan.
Ia terang-terangan mempertanyakan kinerja Ganjar Pranowo sebagai orang nomor satu Jateng. Bahkan hal tersebut muncul di tengah-tengah penilaian soal tindak tanduk Ganjar yang dianggap kebelet ingin maju jadi capres di 2024.
Bahkan menurut Trimedya, Ganjar justru terlihat ambisius dalam mewujudkan keinginan nyapres tersebut.
"Ganjar apa kinerjanya delapan tahun jadi Gubernur, selain main di medsos? Apa kinerjanya?" ujar Trimedya kepada wartawan, Rabu (1/6/2022)
Tak hanya itu, ia kemudian membandingkan kinerja Ganjar Pranowo dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Trimedya menganggap, Puan lebih memiliki rekam jejak yang jelas baik di perpolitikan maupun dalam kepemimpinannya di beberapa jabatan.
Anggota Komisi III DPR ini menyebut sejumlah rekam jejak Puan mulai dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR ketika PDIP masih sebagai oposisi di era Presiden ke-6 SBY. Menurut Trimedya, saat itu Puan dinilai berhasil dalam mengorganisir anggota-anggota fraksi.
Tak hanya itu, kinerja Puan yang juga dianggap berhasil dalam mengordinasikan tujuh kementerian selama Puan menjabat Menko PMK. Terakhir ialah kinerja Puan yang saat ini menjabat Ketua DPR RI yang juga dinilai baik.
Karena itu, ia meminta agar masyarakat tidak membandingkan kinerja Ganjar dan Puan lantaran dianggap sebandingvatau tidak apple to apple.
"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR. Kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu, selesaikan rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik. Tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan," ujar Trimedya.
Jokowi Isyaratkan Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Sebelumnya, pada Sabtu (21/5/2022) lalu Jokowi hadir dalam Rakernas Projo V di Magelang, Jateng. Dalam acara yang turut dihadiri Ganjar Pranowo, Jokowi menyinggung soal dukungan politik terhadap calon presiden yang belakangan ini semakin hangat.
Dalam pidatonya, Jokowi meminta Projo untuk tidak tergesa-gesa. Meski figur calon presiden yang didukungnya berada di acara Rakernas V Projo.
"Yang berkaitan dengan politik karena kita harus fokus dengan persoalan tadi, urusan politik ojo kesusu. Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," katanya seperti dikutip SuaraJawatengah.id.
Usai menyampaikan pernyataan tersebut, peserta Rakernas V Projo meneriakan 'Ganjar, Ganjar...' yang merujuk pada kehadiran Ganjar Pranowo dan hadir sebagai tamu undangan.
"Sudah dibilang jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu. Ini mau tergesa-gesa ini kelihatannya," katanya.
Jokowi mengemukakan, dinamika politik Pilpres 2024 masih belum jelas. Pun partai politik belum ada kepastian menyebut calon yang akan dijagokan dalam Pilpres 2024. Meski begitu, ia memastikan bakal mendengar aspirasi relawan dalam memutuskan calon pengganti Presiden RI.