“Koordinasi dengan BPCB terkait SOP dan pemeliharaan. Tapi dari awal kita sudah ada larangan naik ke candi, hanya saja masyarakat kurang diedukasi, itu kewajiban kami memberikan edukasi,” lanjutnya.
Menurutnya, tingkat narsis masyarakat masih tinggi sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk edukasi.
“Ya tahu sendiri bagaimana masyarakat saat berkunjung. Karena tingkat narsisnya tinggi. Tapi saya rasa jika edukasi terus dilakukan, masyarakat akan paham,” kata dia.
Terpisah, Kepala UPT Dieng Banjarnegara, Sri Utami mengatakan, di kompleks Candi Arjuna sudah terdapat peringatan larangan agar wisatawan dilarang menaiki Candi.
Baca Juga:5 Tempat Wisata Dieng, Ada Telaga Warna Hingga Kawah
“Sudah ada tulisan larangan di setiap Candi yang terpasang,” kata Uut.
Apabila ditemukan pelanggaran oleh wisatawan, maka pihak pengelola yang sedang bertugas akan menegur.
“Ada pemantauan dilakukan secara rutin. Apabila ada pelanggaran, petugas akan menegur,”kata dia.
Uut menyebut, edukasi dilakukan kepada masyarakat sebagai pengunjung melalui pemandu wisata.
“Ya, tentu. Edukasi kepada masyarakat dibantu teman-teman tour guide untuk memberi tahu aturan dan turut menjaga kelestarian,” pungkasnya.
Baca Juga:Terbaru 2021, 8 Rekomendasi Wisata Dieng yang Sayang Dilewatkan
Kontributor : Citra Ningsih