"Oleh karena itu, salah satu yang kami genjot adalah sosialisasi untuk kita sendiri dan masyarakat Banjarnegara dalam rangka meningkatkan capaian vaksinasi booster," katanya.
Bahkan, kata dia, pihaknya tidak menutup kemungkinan dalam penyelenggaraan DCF 2022 akan menyediakan tempat untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Dalam hal ini, lanjut dia, pengunjung DCF 2022 wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai bukti telah mendapatkan vaksin dosis ketiga.
"Pengunjung akan dicek melalui aplikasi PeduliLindungi, apakah sudah sesuai dengan harapan kami bahwa mereka yang boleh datang telah mendapatkan vaksin booster," katanya.
Baca Juga:GeoDipa Segera Uji Alir PLTP Dieng
Ia mengatakan pengunjung yang baru mendapatkan vaksin dosis kedua masih diperbolehkan mengikuti kegiatan asalkan bersedia divaksin dosis ketiga.
"Kalau tidak mau, mohon maaf, tidak boleh mengikuti acara. Itu salah satu persiapan kami," katanya menegaskan.
Terkait dengan jumlah peserta ruwatan anak berambut gimbal yang menjadi acara utama dalam setiap pergelaran DCF, Alif mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak tujuh anak karena dalam filofi Jawa "pitu" mengandung makna "pitutur" atau nasihat.
Akan tetapi jika dalam kondisi darurat ada anak berambut gimbal yang benar-benar harus dibantu dan harus dicukur (diruwat, red.) pada tahun itu, kata dia, pihaknya akan memfasilitasinya selama anggarannya mencukupi untuk membiayai permintaan si anak dan lain-lain.
"Namun kalau situasinya tidak memungkinkan untuk digelar secara luring karena faktor pandemi, kemungkinan jumlah peserta ruwatan akan dikurangi, tidak lagi tujuh, tapi lima anak," katanya.
Baca Juga:Banyak Mobil Tak Kuat Jalan di Tanjakan 15 Persen Dieng
Alif mengatakan pihaknya juga berencana untuk kembali menggelar pergelaran musik Jaz di Atas Awan, pameran produk unggulan, pergelaran seni tradisi, serta sejumlah kegiatan pendukung lainnya, seperti dalam DCF 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.