SuaraJawaTengah.id - Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah menjadi sorotan publik lantaran diduga melakukan penggelapan dana donasi dari masyarakat.
Hal itu menyusul dari laporan majalah Tempo, lembaga kemanusiaan ACT diduga menyalagunakan anggarannya untuk kepentingan pribadi pimpinannya.
Diduga saat Ahyudin menjabat Presiden ACT memperoleh gaji Rp250 juta setiap bulan, sementara posisi di bawahnya seperti senior vice president digaji Rp200 juta per bulan, vice president Rp80 juta, dan direktur eksekutif Rp50 juta.
Masih berdasarkan laporan majalah Tempo, Ahyudin saat menjabat sebagai President ACT difasilitasi tiga kendaraan mewah seperti Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport, dan Honda CRV.
Baca Juga:Warganet Ini Bongkar Kelakukan Bos ACT, Mulai Mobil Mewah Hingga Gaya Pacaran
Menyoroti kasus tersebut, ada seorang warganet di akun twitter @bungicank yang blak-blakan mengakui bahwa ACT telah melakukan penyelewengan dana umat sedari dulu.
"Memang sejak dahulu kala saya sering menggembor-gemborkan penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh lembaga ini kepada teman-teman saya," kata warganet tersebut.
Warganet ini juga membenarkan bahwa para petinggi hingga keluarga pemilik ACT hidup dengan kemewahan.
"Aksi cepat tilap hahaha, gaya hidup bos-bos ACT yang disoroti tempo ini memang benar adanya. Teman saya sendiri, sih anak dari presiden ACT melalui postingan-postingan di media sosialnya sangat sering pergi keluar negeri," bebernya.
Selain itu, warganet ini juga mencurigai dana umat yang dikumpulkan ACT juga disalurkan ke salah satu partai oposisi untuk mendanai aksi demontrasi yang mengatasnamakan Islam.
Baca Juga:Heboh Kabar Petinggi Bergaji Ratusan Juta, ACT Minta Maaf: Kami Tak Menutup Mata
"Coba cek aliran dana nya ke salah satu partai oposisi pemerintah, coba cek aliran dana nya ke orang-orang yg menggerakkan aksi demonstrasi besar-besaran yg mengatasnamakan Islam, coba cek aliran dana ke organisasi hamas (Palestina)," ungkapnya.
Menanggapi pemberitaan buruk di atas, Presiden Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/7/2022), mengatakan penggunaan mobil Alphard yang digunakan ACT diperuntukkan untuk memuliakan tamu-tamu kehormatan, seperti menjemput tamu ustaz dan tokoh masyarakat dari bandara.
"Kendaraan ini lebih maksimal untuk tamu-tamu kehormatan kami," kata dia.
Dirinya pun mengaku telah menjual mobil mewah yang sebelumnya untuk operasional para pimpinannya.
"Kami ingin sampaikan sejak 11 Januari 2022, yakni masa transisi, kami sudah menurunkan semua fasilitas operasional kami, ini bagian dari komitmen kami, bukan sekarang saja, melainkan sejak Januari 2022, supaya dana lembaga fokus pada program lembaga," katanya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan perihal mobil Pajero Sport dan yang lainnya, kendaraan ini pernah untuk operasional petugas ACT. Pasalnya, ACT yang bergerak di bidang kemanusiaan dan kebencanaan memerlukan kendaraan yang memadai untuk menerobos daerah yang sulit.
"Jadi, mobil itu bukan untuk mewah-mewahan," kata Ibnu.
Kini semua mobil mewah itu telah dijual untuk menutupi operasional sukarelawan dan program ACT. Ibnu mengaku untuk level ketua yayasan seperti dirinya menggunakan kendaraan berupa Innova. Jabatan direktur serta vice presiden yang tak lagi mendapat keistimewaan.
"Untuk level ketua yayasan seperti saya, menggunakan kendaraan Innova lama, ini pun mobil sewaan. Untuk beberapa direktur vice presiden kami berikan operasional bukan pribadi, melainkan untuk pekerjaan lembaga berupa Avanza atau Xpander, bukan inventaris lembaga, melainkan masih ke penyedia vendor-vendor," tutup dia.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan