SuaraJawaTengah.id - Dewan Masjid Indonesia (DMI) diharapkan membantu mengentaskan stunting dan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar.
"Permasalahan stunting dan kemiskinan di Wonosobo menjadi pekerjaan rumah serius yang harus diselesaikan oleh semua pihak termasuk DMI Kabupaten Wonosobo," kata Muhammad Albar dilansir ANTARA, Selasa (5/7/2022).
Menurut dia hal tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo 2023 yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia berkualitas.
Baca Juga:Momen Sandiaga Uno Memotong Rambut Gimbal di Wonosobo
Melalui program DMI berbasis kemasjidan, dia berharap mampu berpartisipasi meningkatkan martabat masyarakat Wonosobo, maka perlunya sinergitas dan komitmen kuat antarelemen masyarakat, terutama dalam mengedukasi pengentasan dua permasalahan pokok tersebut secara tuntas.
Ia berharap, setidaknya pada 2024, status rangking kemiskinan dan stunting di Wonosobo bisa menurun.
"Saya minta pembangunan Wonosobo terus disinergikan antarelemen masyarakat, DMI harus mampu mengedukasi masyarakat bagaimana mengentaskan stunting dan kemiskinan," ujar dia.
Albar berharap para dai, penyuluh keagamaan, camat, dan KUA mampu menjalin kerja sama guna mewujudkan masyarakat Wonosobo yang bermartabat.
Kabag Kesra Setda Wonosobo Muhammad Said menjelaskan rakor pengurus DMI untuk mengevaluasi kinerja DMI Wonosobo yang sudah direalisasikan serta mencari solusi terbaik guna meningkatkan kapasitas pengurus DMI.
Baca Juga:Wisata Religi Masjid Al Manshur Wonosobo Terus Dikembangkan
"Rakor DMI ini untuk mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan, selain itu juga mencari solusi alternatif guna meningkatkan kapasitas Pengurus DMI," paparnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo Ahmad Farid menekankan pentingnya nilai keagamaan dalam mewujudkan masyarakat yang religius dan toleran untuk mendukung proses pelaksanaan RPJMD 2021-2026.
Menurut dia guna mewujudkan masyarakat yang agamis dibutuhkan upaya masif yang terstruktur dan terprogram sepenuh hati, mendorong tercapainya tujuan dunia akhirat yang kekal.
Ia menilai saat ini kondisi masyarakat sebagian besar dipengaruhi pola hidup materialistik sehingga peran masjid sebagai filter dan mengembalikan nilai-nilai ajaran agama sangat tepat dan efektif.
"Saya melihat kondisi masyarakat Wonosobo sudah dipengaruhi dengan pola hidup materialistik, melalui wadah masjid saya berharap DMI dapat membantu masyarakat lebih memahami ajarannya dengan baik," tegasnya.