SuaraJawaTengah.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Banyumas, Rabu (6/7/2022). Dalam agenda kunker kali ini, diawali dengan peresmian Pasar Banyumas hasil dari pembangunan Kementerian PUPR pada tahun 2021.
Ada pemandangan cukup mencolok saat kunker meresmikan Pasar Banyumas. Puluhan emak-emak yang tergabung dalam Srikandi Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP) membentangkan spanduk bertuliskan '2024 Mbak Puan Presidenku'.
Mereka nampak menyanyikan yel-yel bernada dukungan terhadap Puan Maharani sebagai calon presiden tahun 2024.
"Mba puan siapa yang punya? Mba Puan siapa yang punya? Mba puan siapa yang punya? Yang punya kita semua. 2024, Mba Puan presidenku!" seru puluhan emak-emak ketika Puan tiba di Pasar Banyumas.
Baca Juga:Wow, di Banyumas Ada Kuliner Balungan Dinosaurus
Salah satu anggota kelompok Srikandi Bara JP, Priyanti (50) mengaku dirinya memandang Puan Maharani sebagai sosok yang pas untuk memimpin Indonesia pada tahun 2024.
"Saya melihat Mba Puan itu sosok yang baik dan berwibawa. Insyaallah saya yakin Mba Puan bisa memimpin Indonesia," katanya kepada Suara.com, Rabu (6/7/2022).
Menurutnya anggota kelompok tersebut di Kabupaten Banyumas berjumlah ratusan. Kebanyakan anggotanya berisikan ibu-ibu rumah tangga.
"Yang ikut rata-rata ibu-ibu karena semangatnya kan luar biasa. Saya di sini dari jam 7 pagi. Kebanyakan ibu rumah tangga. Masih bisa meluangkan waktu," jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Puan Maharani mengaku peresmian tersebut mewakili Presiden Jokowi yang tidak bisa hadir langsung ke Kabupaten Banyumas.
Baca Juga:Puan Maharani Ajak Anggota DPR Turun ke Masyarakat Tanpa Melihat Dapil
"Waktu itu saya bicara sama PUPR. Di Jateng ada pasar manalagi yang bisa ditengok ya. Yang belum diresmikan oleh Presiden mana lagi. Akhirnya saya yang hadir di sini untuk meresmikan Pasar Banyumas," terangnya.
Dirinya memuji pembangunan Pasar Banyumas yang kini lebih modern dan manusiawi. Hal ini juga untuk mematahkan stigma, pasar tradisional tidak selalu kumuh.
"Sekarang itu pasarnya keren. Kering lalu ada untuk difabel juga. Dari segi fisik juga penting. Kalau pasarnya tidak layak dan kotor, itu mencerminkan pedagang dan pembelinya. Nah ini tanggung jawab pedagang dan pembeli agar tetap bersih," jelasnya.
Dirinya menitip pesan kepada Kementerian sebelum pergi, agar mengecek lagi prasarana yang ada. Dia menginginkan agar pedagang dan pembeli merasa nyaman dengan bangunan yang baru.
"Sebelum pergi, saya meminta PUPR untuk mengecek lagi secara detail kekurangannya. Seperti sirkulas dan sebagainya. Supaya pedagang nyaman dan betah," tutupnya.
Kontributor : Anang Firmansyah