Harga Bawang Merah Mulai Turun, Petani di Brebes: Jangan Terlalu Jatuh, Benih dan Pupuk Mahal

Harga bawang merah di tingkat petani sudah kembali turun setelah sempat mencapai Rp60 ribu per kilogram.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 21 Juli 2022 | 16:51 WIB
Harga Bawang Merah Mulai Turun, Petani di Brebes: Jangan Terlalu Jatuh, Benih dan Pupuk Mahal
Petani di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Brebes menyortir bawang merah hasil panen, Kamis (21/7/2022). [Suara.com/F Firdaus]

‎"Masih tinggi sebenarnya. Tapi jangan sampai turun lagi karena nanti petani rugi. Normalnya Rp25 ribu itu dengan kondisi saat ini harga benih dan pupuk sedang mahal," ujarnya.

Juwari mengatakan, ‎petani di beberapa kecamatan sudah mulai panen, di antaranya di Kecamatan Brebes, Wanasari, Losari dan Songgom. Bawang merah hasil panen dari wilayah-wilayah tersebut turut meningkatkan pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta.

Pasokan bawang merah di pasar tersebut saat ini mencapai 30 truk per hari dari normalnya 25 truk. Hal itu artinya sudah oversuplai.

"Selain bawang merah dari Brebes, ada juga yang dari Majalengka, Garut dan Kabupaten Bandung. Jadi sekarang harga di pasar juga mulai turun. Kalau ada yang harganya masih tinggi, itu kemungkinan karena pedagang ngambilnya untungnya terlalu banyak atau waktu ngambil pas masih mahal, jadi jualnya juga mahal agar tidak rugi," ujar dia.

Baca Juga:Berangsur Turun, Harga Bawang Merah di Pasar Senen Jakarta Rp55 Ribu Per Kilogram

Menurut Juwari, ‎pasokan bawang merah ke Pasar Kramat Jati dari seluruh lapak di Brebes saat ini baru mencapai 15 sampai 20 truk per hari dari normalnya 30 hingga 40 truk per hari.

Selain belum semua petani panen, masih sedikitnya pasokan itu karena ada sebagian lahan bawang merah yang gagal panen imbas anomali cuaca.

"Ada lahan yang kena banjir. Di Kecamatan Wanasari, total lahan yang terendam banjir ada 235 hektar di sembilan desa. Tapi tidak semua gagal panen. Ada yang bisa diselamatkan. Petani yang lahannya kena banjir tetap rugi karena biaya tanam saat ini tinggi," jelasnya.

Seiring mahalnya harga benih dan pupuk, Juwari menyebut biaya yang dibutuhkan dari mulai pengolahan lahan, panen hingga pasca panen di lahan seluas satu hektar mencapai Rp140 juta. Normalnya biaya yang dikeluarkan berkisar Rp125 juta hingga Rp130 juta.

‎"Biaya benihnya mahal, yaitu sampai Rp60 ribu per kilo. Harga pupuk juga naik. Pupuk NPK naik 40 persen. Tadinya Rp8 ribu, sekarang Rp14 ribu per kilo. Naik semua, termasuk pestisida," ungkapnya.

Baca Juga:Harga Cabai Masih Tinggi di Balikpapan, Pedagang Alami Penurunan Pembeli, Bawang Merah Apa Kabar?

Dengan kondisi tersebut, Juwari berharap harga bawang merah tidak terus mengalami penurunan. Hal ini agar petani tidak mengalami kerugian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak