Presiden Jokowi Ungkap BBM di Negara Lain Sudah Tembus Rp32 Ribu Per Liter, di Indonesia Pertalite masih Rp7.650

Presiden Jokowi menyebut Indonesia masih bisa melakukan subsidi BBM meski kondidi ekonomi sedang tidak baik

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 02 Agustus 2022 | 08:17 WIB
Presiden Jokowi Ungkap BBM di Negara Lain Sudah Tembus Rp32 Ribu Per Liter, di Indonesia Pertalite masih Rp7.650
Ilustrasi pengisian BBM jenis Pertalite. Presiden Jokowi menyebut Indonesia masih bisa melakukan subsidi BBM meski kondidi ekonomi sedang tidak baik. [ANTARA FOTO/Makna Zaezar]

SuaraJawaTengah.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan seluruh pihak patut bersyukur karena sampai saat ini Indonesia masih kuat memberikan subsidi kepada masyarakat sehingga harga BBM, khususnya Pertalite, masih terjangkau.

"Kalau bensin di negara lain sekarang harganya (disetarakan dengan kurs rupiah) sudah Rp32.000, Rp31.000, di Indonesia Pertalite masih Rp7.650 (per liter), tapi juga perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah sangat terlalu besar," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka, Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam (1/8/2022).

Presiden mengatakan subsidi yang diberikan pemerintah melalui APBN telah meningkat signifikan saat ini menjadi Rp502 triliun, dari sebelumnya sekitar Rp170 triliun.

"Negara manapun tidak akan kuat subsidi sebesar itu. Tapi sekarang Alhamdulilah kita masih kuat menahannya sampai sekarang ini. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama," ujarnya.

Baca Juga:Janji Usut Temuan Bansos Jokowi, Polda Metro Jaya: Masyarakat Tak Perlu Khawatir

Selain subsidi energi, kata Presiden, pemerintah juga tetap memberikan subsidi pangan untuk menahan kenaikan harga pangan di domestik karena tekanan di rantai pasok pasar global.

"Di negara lain (harga) sudah naik 30 persen, 40 persen, 50 persen naik. Karena apa ? mereka yang makan gandum, baik di Asia, Afrika, Eropa, sekarang berada di posisi yang sangat sulit, sudah mahal, barangnya tak ada," ucap Presiden.

Pemerintah tetap memberikan subsidi agar harga energi dan pangan tetap terjangkau di pasar dalam negeri, meskipun terjadi gejolak pada produksi dan distribusi pangan dan energi di pasar global karena perang Rusia dan Ukraina.

"Baru akan melakukan pemulihan (dari pandemi COVID-19) tapi muncul sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh muncul yang namanya perang di Ukraina, sehingga semuanya menjadi bertubi tubi menyulitkan semua negara, hampir semua negara pada posisi yang sangat sulit," jelas Presiden Jokowi.

Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI yang digelar oleh Istana Kepresidenan. [ANTARA]

Baca Juga:JNE Kubur Paket Bansos Presiden, Menko PMK: Itu Urusan Dia, Bukan Kemensos

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini