Mantap! Panen Satu Pohon Sawo Raksasa, Petani Salaman Bisa Beli Motor Cash

Petani di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang ketiban rejeki karena membudiyakan buah mamey sapote. Nilai jual buah eksotis asal Amerika Tengah ini masih tinggi

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 04 Agustus 2022 | 07:17 WIB
Mantap! Panen Satu Pohon Sawo Raksasa, Petani Salaman Bisa Beli Motor Cash
Mamey sapote (pouteria sapota), buah eksotis asal Amerika Tengah dan Kuba. Rasanya unik perpaduan pepaya, ubi jalar, serta beraroma sawo. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraJawaTengah.id - Petani di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang ketiban rejeki karena membudiyakan buah mamey sapote. Nilai jual buah eksotis asal Amerika Tengah ini masih tinggi.   

Muh Khairul Soleh, mampu membelikan anaknya sepeda motor hanya dari hasil panen 1 pohon mamey sapote. Dia mulai membudidayakan buah impor ini sejak 7 tahun lalu.

"Ini mamey sapote. Terkenalnya di Indonesia disebut sawo raksasa. Kenapa dibilang sawo raksasa karena beratnya bisa sampai 2 kilogram (per buah)," kata Muh Khairul Soleh yang biasa disapa Irul di sekretariat Pondok Tani, Dusun Kebonkliwon, Desa Kebonrejo, Salaman, Rabu (3/8/2022).

Harga jual 1 buah mamey sapote masak sekitar Rp100 ribu. Buah masak biasanya dibeli oleh penghobi untuk diambil bijinya kemudian ditanam.

Baca Juga:Berkah Liga Sepak Bola, Pedagang Minuman di Stadion Moch Soebroto Sekolahkan Anak Hingga Perguruan Tinggi

Para hobies tanaman, berani membeli satu buah mamey sapote masak seharga Rp100 ribu. Irul pernah panen mamey sapote paling banyak 125 buah dari 1 pohon.

"Terbanyak (panen) kisaran 125 buah. Pas kemarin anak kebetulan minta sepeda motor. Bisa untuk bayar sepeda motor satu. Nggak usah merogoh kocek."

Menurut Irul, mamey sapote cocok ditanam di Indonesia. Iklim Indonesia mirip dengan kondisi cuaca di kampung halaman sawo raksasa ini yaitu Amerika Tengah dan Kuba.

Jika dirawat dengan baik, mamey sapote bisa berbuah sepanjang tahun. Pohon ini mulai berbuah pada usia 2 tahun sejak masa tanam.

"Saya tanam sudah 7 tahun. Buahnya tidak berhenti. Paling (usia tanam) 2 tahun sudah mulai berbuah. Sampai sekarang buah tidak berhenti berbuah."

Baca Juga:Rombongan Suporter Bola Ricuh di Jogja, Satu Motor Rusak hingga Ganggu Lalin

Menurut Irul belum banyak petani yang membudidayakan mamey sapote. Di sentra pembibitan buah di Dusun Kebonrejo, hanya ada kurang dari 100 batang mamey sapote usia produktif.

Kebanyakan orang yang membeli buah mamey sapote masak untuk dijadikan bibit. Sebab harga jual bibit pohon ini lumayan mahal.

Satu batang bibit mamey sapote setinggi 50 centimeter laku dikual seharga Rp500 ribu. Harga bibit hasil sambung susu laku dijual Rp750 ribu hingga Rp1,5 juta tergantung ketinggian bibit.

"Diincar bibitnya. Kemarin saya semai bibit sekitar 50 batang diborong orang Muntilan. Usia 3 sampai 6 bulan tinggi baru sejengkal. Baru ada daunnya 4 helai sudah laku Rp150 ribu," ujar Irul.

Bentuk mamey sapote mirip buah sawo dengan ukuran besar. Daging buahnya berwarna merah tua dengan rasa unik perpaduan pepaya, ubi jalar, serta beraroma sawo.   

"Ini tanaman eksotis, tanaman langka. Saat ini masih kategori unik. Nanti ketika penelitian kandungan bermanfaat untuk apa-apa, bukan tidak mungkin bisa menjadi tanaman perkebunan juga."

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini