Lebih lanjut, Teguh mengatakan, berdasarkan catatan hujan di BMKG Stamet Tunggul Wulung pada hari Rabu (10/8), konsentrasi hujan selama 24 jam terakhir khususnya di wilayah Kabupaten Cilacap tercatat lebat hingga sangat lebat.
"Hujan lebat terjadi di Adipala dengan curah 54 milimeter, Stamet Cilacap 65 mm, Maos 80 mm, dan Binangun 52 mm, sedangkan hujan sangat lebat terjadi di Kesugihan 108 mm. Sementara wilayah lain di Cilacap terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.
Ia memrakirakan hujan masih berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Terkait dengan prakiraan tinggi gelombang laut, dia mengatakan BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap pada hari Rabu (10/8) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY.
Baca Juga:Awas! Potensi Hujan Petir di 10 Daerah di Jawa Barat
Menurut dia, tinggi gelombang di wilayah tersebut berpotensi mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.
"Peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku hingga Kamis (11/8) dan akan kami perbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," kata Teguh.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada Selasa (9/8) sore hingga malam telah mengakibatkan tanah longsor di sejumlah desa.
"Kami masih melakukan asesmen. Namun kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa," katanya.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jakarta Rabu 10 Agustus: Siang dan Malam Sebagian Wilayah DKI Hujan