SuaraJawaTengah.id - Berawal dari hobi, warga asal Banjarnegara ciptakan catur raksasa dengan omzet hingga ratusan juta rupiah.
Sosok itu bernama Jodi Purnama. Dia memiliki kesenangan yang mengahasilkan adalah nilai tambah bagi warga Danaraja RT 4 RW 1, Purwonegara, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Berawal dari kegelisahan tentang olahraga catur yang ia senangi, kondisi itu berhasil diubahnya dengan meraup ratusan juta.
“Saya ingin olahraga catur bisa ditonton banyak orang maka dari itu medianya diperbesar, karena catur satu-satunya cabang olahraga yang tidak ada penontonnya,” ungkap Jodi saat ditemui Suarajawatengah.id,Minggu (14/8/2022).
Baca Juga:Rekomendasi Gunung di Jawa Timur Yang Menarik Untuk di Daki
Dia menyebut, karyanya adalah satu satunya di Indonesia karena belum ada yang membuat catur raksasa seperti dirinya.
“Sudah saya cari dan cek, belum ada di Indonesia yang sama-sama membuat catur ukuran raksasa,” paparnya.
Sebelum berprofesi sebagai pembuat catur raksasa, berbagai usaha sudah dilakukannya.
“Dulu saya kontraktor, basic nya teknik sipil, kemudian sempat juga di batu bara, pernah usaha persewaan alat berat dan cucian berserta bengkel di luar jawa,” sebut dia.
Dari pengalaman itulah, dirinya belajar reaksi kimia yang saat ini menjadi modal utama dalam pembuatan catur raksasa Indonesia.
Baca Juga:Pecinta Hewan? Inilah 5 Manfaat Memelihara Hewan Peliharaan
“Dulu waktu di kontraktor ada teman bagian kimia, saya belajar dari situ,” ungkapnya.
Dalam pembuatan catur raksasa, Jodi membutuhkan waktu 45 hari kerja untuk menyelesaikan satu set.
“Ya pengerjaan untuk satu set catur raksasa butuh waktu 45 hari kerja,” kata dia.
Sebagai bahan utama membuat catur raksasa, Jodi menggunakan resin, katalis remate, pigmen, kalsium karbonat, dan erosil.
Proses pembuatan catur dimulai dengan menyiapkan cetakan kemudian menuangkan campuran bahan baku yang sudah disiapkan.
Dalam proses produksi, Jodi dibantu oleh dua orang. Kendala pengerjaan pembuatan catur saat ini adalah cuaca.
“Sekarang lagi sering hujan, kalau hujan kita nggak produksi karena pengerjaan outdoor dan butuh sinar matahari untuk pengeringan,” jelasnya.
Dua Ukuran
Jodi menjual catur raksasa dengan dua ukuran. Yang pertama ukuran pion tinggi 50 centimeter dengan diameter 30 centimeter, dan tinggi raja 86 centimeter dengan diameter 35 centimeter.
Yang kedua ukuran tinggi pion 88 centimeter diameter 53 centimeter dan tinggi raja 150 centimeter, diameter 62 centimeter.
“Ukuran yang pertama dijual dengan harga Rp52 juta dan yang kedua harga Rp105 juta satu set tapi belum termasuk lapangan dan ongkos pengiriman,” terangnya.
Selama satu tahun, Jodi bisa menerima 5 kali pesanan catur raksasa.
“Ya paling banyak setahun omzet 5kapi penjualan,” kata dia.
Laki-laki kelahiran 1974 ini memulaikarya perdananya pada tahun 2005. Namun ia baru bisa menjual catur raksasa pada tahun 2012.
Saat ini, ia sudah menjual catur raksasa hingga penjuru Indonesia hingga mancanegara.
“Kalau terjauh itu New Zealand, Australia, Bali, beberapa wilayah di Jawa dan sebagainya,” sebutnya.
Ia menyebut, catur raksasa buatannya dipesan untuk dipasang di area outdoor dan area umum.
“Biasanya di outdoor dipasang di taman, hotel atau apartment,”kata dia.
Dengan membayar harga yang sudah di tentukan, Jodi memberikan garansi sampai 2 tahun.
“Apabila rusak dalam waktu maksimal 2 tahun dari pembelian, akan saya ganti. Keawetan catur ini bisa sampai 5 tahun,” jelasnya.
Tak hanya membuat, Jodi juga menyewakan catur raksasa untuk umum dengan tarif Rp750 ribu.
“Dalam rangka HUT kemerdekaan banyak lomba banyak permintaan sewa, ini juga di sewa untuk open tournamen di Desa Mandiraja,”jelasnya.
Untuk pemasarannya, Jodi mengandalkan sosial media yang bisa menjangkau semua wilayah bahkan luar negeri.
“Saya pakai Instagram, Twitter dan Facebook. Cek saja catur raksasa Indonesia kalau di Facebook pakai nama Jodi Purnama,”ucapnya.
Untuk bisa memesan catur raksasa, pembeli wajib membayar uang muka sebesar 40 persen dari nilai jual.
Saat ini, selain di Banjarnegara, Jodi juga memiliki workshop catur raksasa di Tangerang Selatan.
Kontributor : Citra Ningsih