"Misal biasanya bisa menghasilkan 1 ton gabah jadi 65 kilogram beras. Kalau musim hujan seperti sekarang kurang dari itu karena bulir berasnya kecil bahkan kerap kosong,"tuturnya,.
Sementara untuk harga, petani juga tidak bisa menjual beras dengan harga normal. Hal itu menyebabkan turunnya pendapatan para petani beras.
"Harga beras juga jadi murah, karena kualitasnya jelek, biasanya bisa jual Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu per kilogram sekarang maksimal cuma Rp 10 ribu per kilogram, bahkan ada yang Rp 8 ribu per kilogram,"paparnya.
Kondisi ini juga dialami pada komoditi jagung. Pada musim hujan, bulir jagung cepat membusuk karena jamur. "Jagung juga sama, menyusut hasil panennya dan banyak yang jamuran. Akhirnya dijual murah,"pungkasnya.
Baca Juga:Viral Kejadian Nahas 3 Pekerja Tersengat Listrik Saat Perbaiki Papan Swalayan di Banjarnegara
Kontributor : Citra Ningsih